My Future [CHAPER 3]

my future1

 My Future

Nama Author : Wuu |Main Cast : Kwon Yuri, Kris, Krystal, Kai |Genre : Friendship, Marriagelife, school life, romace|Rating : PG 16 |Length : Chaptered | Disclaimer : Cerita ini asli pemikiran saya sebagai author, tanpa hasil plagiat!

Chapter 1 | Chapter 2

.
.
.
Sorry for Typo ^^

 

 

Review Chapter 2 :

 

“ Mwo? Sekarang???”

 

“Ne. Untuk anak kita.” Ulasan senyum tak bersalah tertera pada tubuh Yuri. Dengan semangat yang menggebu-gebu membuat senyumnya semakin sumringah. Sedangkan Kris masih diam tak bergerak memikirkan apa yang akan terjadi ketika ibu-ibu tetangga yang sedang berada di taman melihatnya telanjang. Oh itu bukan hal baik tentunya. Tapi bagaimanapun, Kris harus melakukannya. Demi Yuri, dan calon anaknya.

 

[–]

 

Seoul, 9.30 pm.

Sepasang suami istri itu terlihat mengendap-endap di koridor apartemen. Setelah memasuki lift Yuri memencet tombol lantai dasar.

 

“Hihihii aku tidak menyangka bisa melakukan hal separah ini padamu Kris.”

“Hmm..”

 

Sambil menunggu lift ini sampai pada lantai dasar, Yuri melihat pemandangan kota Seoul mala mini melalui lift yang terbuat dari kaca itu. Terlihat halaman depan apartement ini mulai sepi. Sudah tidak banyak penghuni apartement yang keluar masuk di jam jam seperti ini. Sebuah mobil merah yang baru saja datang menarik perhatian Yuri. Ia merasa tidak asing dengan mobil merah itu.

 

Alisnya mulai mengerut mencoba mengingat ingat mengenahi mobil itu. Dengan kondisi was-was Yuri masih menunggu seseorang yang keluar dari mobil itu. Tepat saat pintu lift terbuka orang itu keluar dari mobil dan memasuki lobi apartement. Yuri segera menarik Kris dan memencet tombol untuk kembali keapartementnya.

 

“Ada apa chagi?” Tanya Kris yang khawatir dengan keringat dingin yang mengguyur wajah istrinya.

 

Yuri tidak tahu harus menjawab apa. Yang ia butuh saat ini adalah segera masuk kedalam apartement dan meyakinkan dirinya jika ia salah melihat orang. Sebelum ia menjawab, suara pintu lift sudah terbuka terlebih dulu. Yuri meninggalkan Kris yang masih terpatung menunggu jawaban darinya. Ia segera memencet code kunci pintunya dan segera masuk.

 

“Chagi… Kau kenapa?” Kris semakin terlihat khawatir melihat istrinya yang segusar itu. Tapi syukurlah Yuri tidak jadi menginginkan perbuatan gila itu.

 

“Perutku sakit. Kalau mau tidur, kau tidur duluan saja..” Suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar setelah itu. Kris tak merasa sesuatu yang aneh karena memang Yuri sudah terbiasa sakit perut mendadak seperti ini.

 

Air hangat sudah beberapa kali mengguyur wajah Yuri. Tapi rasanya tetap saja, semua ini terasa nyata. Yeoja itu masih memandangi wajahnya didepan cermin, lalu mengusap-usap matanya beberapa kali. Jantungnya berderap kencang sekali. Pikirannya melayang kesana kemari.

 

“Mungkinkah? Mungkinkah orang itu …”

 

[–]

 

Para siswa lain sudah mulai terbiasa dengan kembalinya Yuri dan Kris dilingkungan sekolah ini. Walaupun sudah mulai terbiasa, tetap saja masih banyak bibir comberan yang menghina dan mencaci sepasang kekasih itu.

 

Byebye Kai.. Muaah” Sebuah kissbye baru saja Soojung berikan untuk Kai, sebelum namja itu berjalan menuju kekelasnya. Soojung baru saja sampai dikelas. Dilihatnya Yuri datang lebih pagi hari ini. Dengan wajah yang berseri-seri ia mengambil bangku dan duduk disebelah Yuri. Tangan Soojung mengikuti bentuk tangan Yuri yang menyangga dagunya. Menuggu respon Yuri untuk beberapa detik. Tetapi rupanya yeoja ini tidak menyadari kedatangan Soojung saat ini.

 

“Yurii-ah..”

“….”

“ Yuri ?”

“…”

“KWON YURI!!!!!”

“ Ahh ne ? Ada apa ?”

“ Seharusnya aku yang bertanya. Ada apa ?”

 

Yuri benar-benar tidak tahu harus menceritakkan hal ini atau tidak. Karena yang terjadi tadi malam hanya sekilas. Belum pasti kebenarannya.

 

“ Ah,, Aniyo.” Mengambil buku buku dari tasnya sepertinya akan memalingkan pertanyaan Soojung kali ini. Yuri mengambil beberapa buku di lokernya dan diletakkan diatas meja Soojung.

 

“Gomawo Soojung. Aku sudah selesai mencatat materinya.”

 

Tapi pandangan mata Soojung masih tetap sama. Pandangan mata itu masih meminta jawaban terjujur yang Yuri miliki. Yuri tahu, Soojung tidak akan menghilangkan pandangannya yang seperti itu kepada Yuri sebelum ia menceritakan kejadian sebenarnya.

 

“ Jangan menatappku seperti itu Jung.”

 

“ Tidak sampai kau menceritakannya.”

 

“ Tidak ada yang perlu diceritakan pabo”

 

“ Baiklah aku akan terus memandangimu seperti ini.”

 

Baru kali ini Yuri benar-benar berharap seorang seongsanim segera datang. Yuri sudah berusaha untuk mengacuhkan pandangan Soojung sedari tadi. Cukup memuakkan selama beberapa menit, bahkan hampir satu jam Soojung menatapnya aneh. Yuri menutup buku yang berada didepannya.

 

“Baiklah baiklah, kau menang.” Ucap Yuri yang membuat Soojung menampakan senyumanny lagi.

 

“ Ne.. cepatlah.”

“ Kau ingin cerita panjang atau pendek.”

“ Eumm panjang, biar lengkap.”

“Baiklah, kemarin aku, Soojung,Kris dan Kai pergi berbelanja *BLABLABLA*”

 

Soojung muak dengam cerita Yuri yang dari tadi tanpa arah. Hanya menceritakan aktifitas yang kemarin mereka lakukan. Geram, Soojung berteriak dengan lantang. “ To the point saja Yuri-ah!!!”

“ Baiklah aku bertemu dengan Xi Luhan.Kau puas?”

 

Soojung segera menyandarkan dirinya dikursi. Dengan wajah yang shoked, dan tangan yang menutupi mulutnya. Beberapa detik kemudian kembali pada posisinya semula dan berbicara setengah berbisik.

 

“Maksudmu Xi Luhan senior kita ?”

“Ne..”

Your first love ?”

“ Ne..”

Are you serious ?”

“ Ne.Tadi malam aku melihatnya memasuki lobi apartement. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan diapartement yang sama seperti apartementku, kuharap ia tidak tinggal satu apartement denganku.” Yuri menyandarkan kepalanya diatas meja. Dengan wajah pasrah, seakan ia sedang bertemu dengan takdir yang buruk.

“ Kris ? Apa dia tahu ?”

“ Mana mungkin dia tahu… Aku mengenal Kris saat kita SMA, sedangkan aku bertemu Luhan saat SMP. Ohh cinta monyet yg menyebalkan..”

 

[–]

Bel istirahat sudah berbunyi. Kris baru saja menghampiri Yuri untuk makan bersama. Tapi Soojung tidak melihat Kai bersama Kris. Seharusnya Kai sudah keluar, karena Kris dan Kai berada di satu kelas yang sama. Kris bilang Kai sedang berada diperpustakaan untuk mencari buku biologi untuk kuis esok hari. Tanpa diberi aba-aba, Soojung segera berlari menuju ke perpustakaan.

 

Soojung mengintip melalui kaca perpustakaan. Seulas senyuman nampak diwajahnya ketika sepasang matanya menangkap sosok Kai yang sedang duduk disana. Soojung meraih sembarang buku yang ada dan berjalan mendekati Kai.

“Heii bebii..”

“ Sttt…. Ini perpustakaan. Diam.”

“ Ups.. Mianee bebi, aku terlalu bahagia untuk ketemu kamu, rasanya pingin histeris gitu.”

“ Ihh apaan, gombal sih”

“ Tumben keperpustakaan ? Baca apa ?”

“ Ini bioligi. Besok ada kuis. Jadi aku belajar.. Kapan-kapan belajar bareng mau gak ?”

“Boleh dong. Jangankan belajar sama kamu. Jalan kemanapun aku jg mau asal sama kamu.”

 

Kai hanya menjawab dengan cubitan gemas pada pipi Soojung. Sebuah buku tengah berada didepan mata mereka. Membacanya beberapa detik lalu mata mereka bertemu. Membaca lagi, kemudia saling mencuri pandangan satu sama lain. Hal itu membuat Soojung dan Kai merasa geli untuk terus berpandangan secara curi-curi seperti itu.

 

“Ihh Kai.. Kalo mau belajar, belajar aja. Apa’an sih liatin aku terus ?”

“ Tau gak, aku gak bisa belajar kalo disampingmu. Auramu terlalu kuat untuk mencuri pandanganku.”

“ihhh apan sih. Ngomong-ngomong gimana buku biologinya, bagus ?”

“ Oh ini, ya tentang bab animalia. Dohyun seongsanim make bab ini buat kuis besok.”

“ Ohh gitu ya.. Terus sejak kapan kamu pinter baca buku kebalik bebi ?”

 

Kai mencoba memperhatikan kembali posisi bukunya. Malu karena tertangkap basah, ia hanya tertawa dan menutup wajahnya setelah membalikkan bukunya. Mereka berdua tertawa bersama. Untung saja perpustakaan sedang sepi kali ini. Jika tidak, bisa bisa suara mereka berdua akan membuat gaduh di tempat ini.

 

Yuri melihat Soojung yang baru saja memasuki kelas. Wajahnya nampak begitu senang dengan sesekali memutar mutar matanya. Bibirnya yang berbalut liptin warna pink itu masih merekahkan senyuman terlebarnya. Lalu beberapa detik kemudian duduk dibangkunya.

 

“ Ya Soojung-ah! Ada apa? Kenapa senyum-senyum kayak gitu? Kehabisan obat ?”

 

“ Loh ini udah dikelas ya ?? ”

“ Tuhkan, pasti obatmu abis.”

“ Abisnyaa aku jalan kayak gak napak. Terbanggg sih ya ..”

“ Pasti kamu abis ketemu Kai kan ? Dasar bocah.”

“ Hihihihi..”

 

Beberapa siswa terlihat buru-buru kembali ke bangkunya masing-masing. Apalagi jika tidak seorang seongsanim datang. Yeora seongsanim memasuki kelas dengan membawa seseorang disampingnya. Tinggi, putih, dan berwajah ramah. Saat itu juga nafas Yuri dan Soojung terasa berhenti. Untuk beberapa detik, mereka berdua saling bertukar pandang.

 

“ Annyeonghaseo, Xi Luhan imnida.” Bahkan setelah orang itu menundukan badan sebagai salam, Yuri dan Soojung masih terpaku.

 

“ Baiklah anak-anak. Ini adalah Luhan. Dia adalah mahasiswa Universitas Hanlim yang akan praktek kerja disini. Untuk beberapa minggu ini, pelajaran saya akan digantikan oleh dia. Jadi tolong dimengerti.”

 

Hampir seluruh yeoja yang berada dikelas ini berteriak histeris dan saling berbisik satu sama lain. Samar-samar Yuri mendengarkan yeoja yeoja itu membicarakan mengenahi betapa tampannya namja itu, dimana rumahnya, berapa umurnya, bahkan ada yang berbisik menanyakan dari mana datangnya malaikat seperti Luhan.

 

Yuri tersadar dari shokednya ketika ia bertemu pandang dengan Luhan. Dengan cepat ia menundukkan badan dan melihat kearah luar jendela. Tidak, tidak akan mungkin Luhan tahu jika dirinya adalah Yuri cinta pertamanya. Apalagi jika ia tahu Yuri sudah menikah. Tidak.

 

 

Jam pelajaran yang hanya 1,5 jam ini terasa berabad-abad bagi Yuri. Terus memalingkan pandangan ketika Luhan menatap kearahnya membuat Yuri tidak dapat berkonsentrasi penuh pada pelajaran yang namja itu berikan. Pelajaran sudah berakhir. Yuri mencoba keluar lebih awal sebelum Luhan melihatnya.

 

“ Hai chagii..” Kris yang sudah menunggu sambil bersandar di samping daur pintu itu langsung ditarik Yuri untuk pergi menjauh.

 

“ Ada apa?”

“Ssssttt… Diamlah untuk beberapa menit saja.”

 

Mungkin sudah beberapa menit mereka berdua bersembunyi dibawah tangga disebelah kelas Yuri. Kenapa namja itu tidak juga keluar dari kelas? Sedangkan kaki Yuri mulai kesemutan dan leher Kris pegal untuk terus menunduk.Sudah tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Kris mengeluarkan diri dari tempat persembunyiannya dan menggerak gerakkan lehernya yang pegal bersamaan dengan Luhan yang baru saja keluar dari kelas.

 

“ Hei, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa tidak pulang?”

“ Eumm.. latihan basket?”

“ Kau suka berolahraga? Aku sangat suka bermain futsal. Lain kali kiita harus bertanding. Perkenalkan, aku mahasiswa praktek, namaku Xi Luhan.”

 

Yuri sudah menggigit jarinya gusar. Kenapa kedua namja pabo itu justru saling berbincang bincang? Tidak tahukah kegelisahan yang yuri rasakan.Ia terus berdoa semoga Luhan tidak melihatnya bersembunyi dibawah tangga. Kaki jangkung Kris mungkin cukup untuknya bersembunyi.

 

“ Hei.. apa itu Kris ?”

 

Yuri berhenti mengigit jarinya. Ia benar-benar tidak berani menoleh saat ini. Sangat memalukan ketika bertemu mantan dengan kondisi seperti ini. Bahkan rasa ssakit hati yang Yuri rasakan belum seutuhnya hilang, dan namja itu kembali disaat ia sudah bersama Kris ? Seharusnya hal ini mustahil.

 

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

55 komentar di “My Future [CHAPER 3]

  1. hah?? disini ada xi luhan. trus jadi mantan nya yuri lagi.. kris kayak nya mulai deket nih sama luhan sampai ngobrol gitu lagi.
    tapi gmna ya apa nanti luhan ngeliat yuri ya??

Leave Your Comment