First Class [CHAPTER 10]

First Class

Author : Wuu |Genre : School life, Friendship, Fluff.|Rating : PG-16|Length : Chaptered

Summary  :

Kwon Yuri yeoja yang berusia 18 tahun ini adalah seorang model sekaligus seorang mahasiswi di unniversitas terkenal. Suatu keterpaksaan membuatnya terpaksa terus dekat dengan seorang namja yang membuat kehidupannya penuh dengan kejengkelan dan amarah. Tapi tak jarang namja itu mengusap air mata Yuri.

.

.

.

Typo bertebaran!

Teaser | Chapter 1 | Chapter 2  | Chapter 3  | Chapter 4 | chapter 5 | chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9

Review Chapter 9 :

“Annyeonghaseo Kris…” Sapa yeoja itu lembut. Kris merasa tak ada yang berubah dari yeoja itu kecuali penampilannya yang kini menjadi dewasa. Tanpa ragu Kris memeluk yeoja itu penuh kasih sayang. Ia benar benar merindukan yeoja ini. Setelah Kris pikir ia tak akan pernah bertemu dengannya lagi. Tapi kini yeoja itu tengah berada di depannya. Rasa rindu yang sangat dalam hingga Kris tak ingin melepaskan pelukannya ini. Hingga tanpa ia sadari bulir bulir air mata kebahagian tengah mengalir deras mengguyur wajah tampannya.

“Hyeorin.. Aku merindukanmu.”

~*~

Seoul-, Pertengahan April ini kota Seoul sudah hampir memasuki musim semi. Dari balik kaca bus Yuri memandangi dedaunan pohon disepinggir jalan yang nampak mulai menguning. Ia menggumam sendiri menyanyikan lagu yang sedang diputar di playlist mp3 miliknya. Ah Seoul, hampir sebulan ini tak ada yang berubah dari kota kelahiran ini. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan dari Pulau Jeju, akhirnya Yuri dapat kembali menginjakan kakinya di Seoul. Baru saja berhasil menemukan kopernya diantara bertumpuk-tumpuk koper dibagasi, dan Kini Ji Hyun sudah memeluk tubuh Yuri untuk melepaskan kerinduannya.

“ Aaaa.. Akhirnya kita bersatu lagi Yul!” Teriak Ji Hyun sembari memperlihatkan wajahnya yang berseri-seri.

“Aishh –apa apan kau ini Hyun! Jaga image, ingat ini di area kampus. Aku tidak mau jika aku mendengar kabar Kwon Yuri berpacaran dengan Ji Hyun. Kau tahu kan bagaimana siriknya anak anak kampus dengan diriku. Hufft ..” Mendengar ocehan Yuri, Ji Hyun segera melepaskan pelukanya dan menampakkan bibir yang manyun.

“Arra .. Arra.. lagi pula siapa yang mau berpacaran denganmu. Eh dimana tuan tinggi itu? Bukankah seharusnya ia bersamamu ?” Tanya Jihyun yang terlihat celingukan.

“Ya Ji Hyun-a. Sejak kapan kau peduli dengannya ?”

“Wae ? Aku hanya bertanya. Kenapa? Kau cemburu jika aku perduli padanya?”

“Jaga mulutmuuuu. Sudahlah aku tidak ingin membicarakannya. Aku ingin segera kembali ke apartemen dan tidur.”

Tanpa memperdulikan Ji Hyun, kini Yuri sudah terlebih dulu berjalan menjauh sambil menyeret kopernya. Walaupun sesungguhnya ia tidak benar benar ingin meninggalkan Ji Hyun. Yuri hanya mencoba lari dari permbicaraan mengenahi Kris. Sambil berjalan ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. Ponsel berwarna putih itu menampakkan layar dengan wallpaper foto Yuri. Dengan perasaan sedikit kecewa ia memasukan lagi ponselnya kedalam saku. “ Kenapa dia sama sekali tak memberikan kabar?”

~*~

 

‘Hal yang paling memilukan adalah ketika hati dan pikiranmu

memilih dua pilihan yang berbeda.’

 

Hari ini Tuhan menjawab semua doa Kris. Tidak hanya menjawab, bahkan Tuhan memberikan apa yang Kris beanr benar harapkan selama bertahun tahun. Seorang yeoja yang sangat ia cintai, yeoja yang membuatnya terpuruk begitu lama, dan yeoja yang berhasil membuatnya jatuh terlalu dalam.

Kini yeoja itu bersamanya. Disamping Kris yang tengah menikmati suasana musim semi di danau favorit mereka saat kecil. Hyeorin, yeoja itu bersandar pada bahu Kris. Menikmati semilir angin yang lembut melewati tubuhnya. Dengan Kris yang masih setia menggenggam jemarinya seakan namja itu takkan pernah mau untuk melepaskannya lagi.

“ Kau tahu apa yang paling membuatku bahagai Kris?”

“ Mwo? Kau bisa bersamaku ? Tentu saja itu jawabannya!” Jawab Kris sambil mencubit lembut dagu Hyeorin.

“ Bukan. Tapi aku bahagia karena Tuhan memberikan kesempatan untukku. Memberi kesempatan untuk bisa terus hidup. Kau tahu, saat aku menghilang, apa yang kau pikirkan mengenahi kondisiku saat itu ?”

“Kupikir kau mati. Kau sangat kejam tak memberikan sepucuk surat untuku. Aku menangis sepanjang malam sejak hari itu.”

“Kau benar. Maafkan aku. Saat kau pergi meninggalkanku untuk mengerjakan ujian terakhirmu, kata appa saat itu jantungku tidak berdetak. Tapi dokter masih terus memacunya hingga jantungku kembali normal. Dan setelah itu appa mendapat kabar bahwa ada pendonor jantung yang tepat untukku. Dengan sedikit memaksakan kondisiku, appa membawaku ke Singapore untuk menjalani transplantasi jantung.”

“ Jinja ?! Kau benar benar hebat Hyeorin. Tapi kenapa harus selama ini kau pergi? Bukankah transplantasi jantung hanya hanya memakan waktu yang tidak terlalu lama? Mungkin 2 tahun setelah itu kau bisa kembali lagi ke Seoul. Apa kau tidak merindukanku ?”

“ kau salah. Tubuhku ini sangat lemah. Sama sekali tidak hebat! Entah sudah berapa banyak appa mengeluarkan uang untuku yang hidupnya sangat sia sia waktu itu. Aku menjalani 3 kali transplantasi jantung. Yang pertama dan kedua gagal. Tubuhku sama sekali tidak mau merespon donoran jantung itu. Sangat payah!”

“Apapun itu, aku bersyukur kau sudah selamat dari semua cobaan itu. Terima kasih sudah kembali Hyeorin. ” Kini keduanya hanyut dalam pelukan persahabatan yang hangat dipinggir danau.

“ Kris, maaf aku hanya memiliki 3 hari di Seoul.” Seketika ucapan Heyorin membuyarkan perasaan damai yang baru saja Kris rasakan dalam dirinya.

“Mwo? Kenapa? Setelah sekian lama kau pergi kenapa kau tidak menetap di Seoul? Bukankah sudah tidak ada masalah lagi dengan jantungmu?”

“Sebenarnya aku kemari hanya untuk memberikan ini untukmu.” Hyeorin nampak merogoh isi tasnya. Tak menunggu lama, sebuah lembaran kertas tebal berada di genggaman Hyeorin, dan ia memberikannya pada Kris.

‘ Cather&Hyeorin’s Wedding’

Entah mengapa tulisan itu memiliki daya tarik tersendiri bagi Kris. Tulisan itu yang pertama ia baca. Dan berhasil menyayat hatinya dalam-dalam. Namun untuk saat ini ia sama sekali tak boleh mengungkapkan perasaannya. Cukup Hyeorin dapat kembali pada kehidupannya.

“Kuharap Kau dan Kai bisa datang ke Singapore. Kalian akan menjadi tamu istimewaku! Aku berjanji Kris. Kau harus datang. Apappun yang terjadi aku harus datang. Kau bukan lagi sahabatku jika kau tidak datang, arraso ?” Lengkap sudah. Penjelasan Hyeorin yang memberikan kabar bahagia mengenahi pernikahannya semakin meruntuhkan ketegaran Kris. Tak sengaja ia meneteskan air mata beberapa kali, namuan ia segera menepisnya.

“Yaa!! Gadis kecilku akan menikah? Secepat itukah kita berubah menjadi dewasa huh? Jika seperti itu, aku tidak ingin tumbuh dewasa agar kau tidak menikah haha. Aku terharu mendengarnya Hyeorin. Chukae..” Ditengah perihnya kenyataan, Kris memeluk tubuh mungin Hyeorin dalam pelukannya, seraya ia bergumam pada dirinya sendiri ‘ Seperti inikah caramu meninggalkanku?’

~*~

Serial televise beberapa hari ini sama sekali tak menarik mood Yuri menjadi lebih baik. Hampir beberapa hari ini ia habiskan untuk duduk di depan televisi, sambil sesekali memeriksa notifikasi handphonenya. Tanpa ke kampus, dan tanpa hang out maupun ke mall. Hari ini Ji Hyun pulang lebih awal dari kampus. Yeoja itu langsung membanting tubuhnya dihamparan sofa yang lembut. Dan menenggelamkan wajahnya pada sela sela bantal. Lalu tibatiba ia menyodorkan beberapa lembar kertas dari dalam tasnya kepada Yuri.

“ Apa ini ?” Tangan Yuri mulai meraih kertas itu.

“Enhyuk seongsanim menitipkannnya padaku. Kau dan rekan seregumu harus mengisi semua data itu. Maximal lusa harus dikumpulkan. Itu data untuk menunjang sidangmu.”

“Mwo? Lusa? Teman sereguku? Daebak! Jadi aku harus kembali berhadapan muka dengan Kris lagi? Aku tidak mau!”

“Terserah kau saja jika kau masih ingin terus menunda kelulusanmu.”

“Ji Hyun a.. bisakah kau titipkan ini pada Sehunie?? Dia kan sedang dekat dengan Naeun. Bisa kan ?”

“Andwe. Sudahlah, apa sulitnya bertemu dengan Kris, memberikan formulir, lalu kembali pulang. Simplekan?”

“Ah! Kau saja yang tidak tahu akan seperti apa jadinya jika aku bertemu denganya walau hanya beberapa detik saja Hyun! Dia itu .. dia itu freak!!”

“Sudahlah datang saja kerumahnya. Titipkan ke pembantunya, selesaikan? Kau sama sekali tak bertemu dengannya?

Rumah no213. Yuri dengan celana ropped jeans, kaos neck v putih dan sepatu ketsnya tengah berdiri didepan rumah itu. Ia menundukan kepalanya beberapa detik untuk berdoa dan memantapkan diri sebelum bertemu dengan enemynya.

“Ting tong” Sekali Yuri memencet bel rumah itu.

“Ting tong” Kedua kali Yuri memencet bel rumah itu. Namun sama sekali tak ada tanggapan dari sang pemilik rumah. Padahal terdengar dengan jelas alunan musik yang terdengar menyedihkan dari dalam rumah itu.

“ Ting tong” Ketiga kali Yuri memencet bel rumah tersebut, tapi masih sama. Tak ada respon dari sang pemilik rumah. Merasa tak diinginkan, Yuri membalik tubuh dan beranjak meninggalkan area rumah itu. Tapi tibatiba terdengar saura benda benda pecah. Tanpa berpikr panjang Yuri segera membalik arah. Dan tanpa sadar, baru saja ia memutar knop pintu rumah Kris yang ternyata tidak dikunci.

“Ada apa denagnku? Kenapa aku masuk kedalam tanpa permisi? Sebaiknya aku segera pergi.”

Yeoja itu memutusskan untuk membalik arahnya. Melangkah menjauhi pintu rumah itu. Namun seakan semakin jauh Yuri melakangkah, semakin kacau pula pikirannya menganahi ‘apa yang sedang terjadi’. Shit! Ia mengumpat pada dirinya sendiri dan segera berlari menuju pintu rumah Kris. Dan kali ini dia tidak perduli dengan egonya lagi.

“Kris… Kris Wu? Gwencana? Kris!” Yuri masih menelusuri seisi rumah. Namun ia tak kunjung menemukan sosok Kris didalam rumah itu. Hingga ia memasuki sebuah ruangan dengan sedikit celah dipintunya. Ia membuka perlahan pintu itu dan dilihatnya kondisi kamar yang benar-benar kacau. Ditemukannya orang yang sedang dicari, sedang duduk memaku menghadap jendela kamar yang menghadap ke halaman rumah.

“Kris.. Gwencana?” Dengan sedikit takut Yuri mendekati Kris. Ia duduk dipinggiran tempat tidur. Namun tak ada respon dari Kris. Yuri terdiam, ia mengamati kamar ini yang nampak menakutkan. Dengan beberapa pecahan kaca tercecer dimana mana.

“Maaf aku masuk tanpa permisi, sebenarnya aku hanya ingin memberikan formulir dari Enhyuk seongsanim. Kita harus mengumpulkannya lusa sebagai kelengkapan sidang. Tapi aku justru masuk kemari tanpa- ”

“Yuri.. dapatkah kau memelukku sebentar?”

“Nde..?”

“Hanya untuk beberapa menit.” Dengan tibatiba Kris berbalik badan dan memeluk tubuh Yuri. Yuri yang merasa iba hanya dapat terpaku merasakan pelukan itu.

“Ya Kris, ada apa denganmu huh? Sebaiknya ku antar kau kerumah sakit, tanganmu berdarah.”

“Kumohon. Tetaplah seperti ini untuk beberapa menit.”

~*~

Hari ini benar-benar hari yang buruk bagi Kai. Ia harus berada di kampur sejak pagi hingga malam. Dosen-dosen itu memang tak pernah jenuh memberikan tugas –tugas baru. Namja itu masih memegang kepalanya yang pusing sambil terus mengemudikan mobil sport miliknya. Dan saat ini yang dapat membuatnya sedikit tersenyum yaitu membayangkan malam ini begadang minum soju dengan Kris, kakaknya.

Baru saja Kai memasuki halaman rumahnya. Namun rumah itu nampak begitu gelap. Seperti tak ada orang didalam sana.

“ Kenapa gelap sekali? Bukankah Kris hyung sudah kembali dari Jeju? Atau pemadam listrik? Ah entahlah.”

Kai mulai memasuki rumah, benar saja tak ada orang didalam. Ia mencoba menelfon kakaknya. Namun ia justru mendengar suara handphone Kris dari kamar. Dan betapa terkejutnya Kai melihat kondisi kamar yang kacau seperti itu. Bahkan dengan beberapa tetes darah yang masih membekas pada sepihan kaca-kaca.

“Aa- apa yang terjadii?!”

Ting.. tong..

Kai yang menyadari bel rumahnya berbunyi segera menuju pintu. Ia harap itu adalah Kris.

“ Huh? Apa yang kau lakukan kemari?” Seperti itulah pertanyaan yang muncul dari mulut Kai ketika menyadari seorang yeoja yang ia kenal tengah berdiri di depan pintu rumahnya, Ji Hyun.

“Aa- aku mencari Yuri. Tadi siang dia datang kemari untuk meberikan berkas untuk kakakmu. Tapi sampai larut seperti ini ia belum pulang. Dan telfonku sama sekali tidak diangkat. Apa dia masih disini?”

“Andwe. Kris hyung juga menghilang. Tapi kamarnya benar benar berantakan, jangan jangan mereka..”

“Ya Kai-ah! Berhenti berpikiran yadong! Sebaiknya kita cari mereka.”

“Ya! Siapa yang berpikiran yadong. Aku belum selesai bicara dan kau sudah memotongnya. Aku tadi akan mengatakan jangan jangan mereka bertengkar karena ada beberapa darah di serpihan kaca! Lagipula bagaimana cara mencari mereka, hyung meninggalkan ponselnya, dan Yuri masih belum mengangkat telfon bukan?”

“Aishh, gunakan GPS! Kau ini hidup di jaman apa sih. Lebih baik segera mencari sebelum terjadi apa-apa.”

~*~

Hilir angin di pinggir sungai Han memang yang paling menenangkan. Kris dan Yuri terdiam, hanyut dalam pikiran mereka masing-masing. Ditemani soju dan ramen instan yang mereka beli di kaki lima. Sepertinya sekarang perasaan Kris sudah menjadi lebih tenang.

“Gwencana?” Tanya Yuri . Ia mulai khawatir karena sejak tadi ekspresi Kris hanya datar. Sejujurnya ia lebih menyukai wajah judas Kris, saat ia marah-marah, ataupun saat ia cerewet, dari pada harus seharian dengan wajah datarnya.

“ Apa hanya kata itu yang kau tahu? Sudah berapa kali kau menanyakan kata itu kapadaku?”

Benar-benar jawaban yang tidak Yuri harapkan. Namun Yuri senang, akhirnya Kris kembali dengan sikapnya yang seperti biasa. Ia memalingkan sedikit wajahnya untuk sedikit tersenyum. Hembusan angin malam semakin dingin, membuat Yuri menggosok gosokan kedua telapak tangannya. Dan tiba tiba tanpa ia sadari Kris melepaskan mantel yang ia pakai dan digantungkan di bahu Yuri. Dengan sebisanya Yuri menahan sipuan di wajahnya.

“Gomawo.”

“Nde ?”

“Gomawo untuk hari ini. Jika saja kau tak datang, mungkin saat ini aku sudah tak sadarkan diri ICU.”

“Sebenarnya apa yang terjadi padamu ? Ah jangan katakan! Jangan katakan padaku, nanti kau malah mengingatnya lagi.”

“Aku hanya…”

“Tidak, tidak usah kau katakan Kris!”

“Aku hanya merindukanmu.”

Pandangan keduanya saling bertemu. Yuri benar benar terkejut dengan jawaban yang muncul dari mulut Kris. Tapi apa benar semua itu karena dirinya? Ia tidak akan menjadi seorang yang besar kepala karena hal ini. Ia rasa Kris sedang berbohong.

“ Week, ya aku tahu aku memang cantik. Jika kau merindukanku telfon saja. Tidak usah sampai membanting banting benda dirumahmu. Haha, kecantikanku memang menakjubkan.”

Cup. Lagi-lagi kedua bibir itu bertemu. Yuri tak tahu tentang apa yang terjadi di antara mereka hingga terjadi hal semcam ini berulang kali. Seingatnya mereka hanyalah, rival. Yuri yang masih membuka mata melihat wajah Kris dengan jarak yang sangat dekat. Mata Kris terpejam, namun bulir bulir air mata tak sengaja mengalir membasahi pipinya. Membuat Yuri bertanya-tanya. ‘ Untuk apa air mata itu?’

Hingga akhirnya Kris melepaskan ciuman itu, dan memegang kepala Yuri. Namja itu segera menyeka air matanya. Ia menatap dalam pada mata Yuri, seakan menghipnotis yeoja itu untuk terus terpana dalam satu arah saja.

“ Aku kehilangan waktuku, akalku, perasaanku, dan aku hampir kehilangan hidupku jika aku jauh darimu.”

Entah mantra macam apa itu, tapi ucapan Kris berhasil membuat hati Yuri benar benar tersentuh. Benar benar merasa ada sesuatu yang bergetar diantara keduanya. Dan mendorong dirinya untuk mendekap tubuh namja yang meluluhkan hatinya.

Dan tanpa mereka sadari Ji Hyun dan Kai yang sejak 10 menit lalu memandang kejadian yang tak mereka duga. Ji Hyun nampak bahagia melihat sahabatnya bahagia. Karena selama ini tak ada yang benar benar tulus mencintai Yuri. Mereka hanya mencintai fisik dan rupa Yuri. Bukan hatinya.

Namun dilain sisi Kai hanya diam, ia tidak tahu apa yang sedang ada dipikiran hyungnya. Kenapa ia melakukan hal ini, jika Kai rasa Kris masih memiliki hati untuk Hyeorin.

‘Hyung, sebenarnya apa yang kau pikirkan?’

 

 

 

TBC

Mianhee baru update. Lagi ngeblank buat ff semester 2 kelas 11 kemarin. ini aku usahain ff ff selesai sblum aku cuti buat fokus ujian huuhu. sejujurnya ini aku bikin abis sahur dan baru selesai sakarang. Mainhee. :””( Cuzz lanjut ff lain yakk, paypayy 😀

15 komentar di “First Class [CHAPTER 10]

  1. kris oppa ngungkapin perasaan.x ya l.yul onni..eh itu hyeorin bkin skit hti ja dech..sabar kris kan masih da yul onni..next part jgn lama2 onni…

  2. yeeyyy… Akhirnya dlnjut, aku girang bget wktu ad email msuk yaotu dri wpmu. SENENG 😀 .
    Yaelah si kris coba klw si hyeorin gk nikah psti ia bkal lupain yuri,, tpi syukurnya si hyeorin ny mo nikah.
    Diawal” nmanya hyerin lho minwuu hehe~
    Aku tggu lnjutannya lgi^^

  3. Akhirnya post juga ff ini,,,
    Hyeorin datang ke korea cuman ngasih undangan pernikahanya??? itu perasaan Kris kayaknya berasa di remek-remek,,, jangan-jangan Kris malah nganggap Yuri sebagai Hyeorin lagi?? sampe di kisseu segala,,,,,
    Semoga next chapnya cepetan publishhhhhh…

  4. Annyeong author, aku readers baruu hehe, aku baru nemuin ff ini thor ceritanya seru bgt, aku baru baca dari part 1 sampai part 7, part 8 nya di proteksi ya author? gimana cara dapetin password nya thor? lewat email atau gimana? kalau lewat email tolong kirimin pw nya ke email aku utariyuko@yahoo.com dong thor, pleasee. makasi thor 🙂

  5. seneng bgt pas tau hyeorin bakal menikah, jadi gak ada kesempatan buat kris sama hyeorin lagi hahaha, sebenarnya apa maksud kris? semoga kris gak cuma mainin yuri aja, huaaa tbc nya nyebelin thor, ditunggu kelanjutannya author, jangan kelamaan yaa hehe

  6. saenggie….akhirnya kamu comeback juga… eonni udah nungguin lama…. banget. eh iya ini eonni (sevy) pake id baru karna udah punya blog sendiri. kalo mau baca ff krisyul buka aja ya id eonni. itu blog eonni saeng. kekeke. .

  7. Harus buruan dikelarin deh nih ff wuu, krna aku juga pasti bakalan ga sempet baca bentar lgi sibuk” buat kelas 3 :”(

  8. Harus buruan dikelarin deh nih ff wuu, krna aku juga pasti bakalan ga sempet baca bentar lgi sibuk” buat kelas 3 :”(! Wajib kelar deh nih ff

  9. wuu keren bgt ini crtanya,mdh”an yuri ga akan broken heart deh..dtunggu bgt next chapternya,fighting 🙂

  10. Ya ampun akhirnya di lanjut jugaaa ><
    Kangen bgt masa :'''3

    Btw, aku rasa lebih baik bahasa korea-nya mending di hilangin aja, kaya "yeoja, namja, gwenchana, arraso, etc." maksudnya cukup pakai bahasa indonesia aja, bacanya lebih nyaman kalo menurut aku .-.

Leave Your Comment