First Class [CHAPTER 1]

 

fisrt klas

First Class

Author : Wuu

Genre : School life, Friendship, Fluff.

Rating : PG-16

Length : Chaptered

Summary  :

Kwon Yuri yeoja yang berusia 18 tahun ini adalah seorang model sekaligus seorang mahasiswi di unniversitas terkenal. Suatu keterpaksaan membuatnya terpaksa terus dekat dengan seorang namja yang membuat kehidupannya penuh dengan kejengkelan dan amarah. Tapi tak jarang namja itu mengusap air mata Yuri.

.

.

.

Typo bertebaran!

Dentuman sepatu heels sudah terdengar sejauh 5 meter. Yuri berjalan lebih cepat berusaha menghindari panas matahari siang ini yang membuat Seoul seperti neraka. Sebuah payung mini beraksen lucu dengan warna pink sudah berusaha melindungi tubuhnya dari sengatan matahari, begitu pula dengan sebuah kipas yang masih setia ia kibaskan kearah wajah cantiknya. “ Damn,panas hari ini bisa melunturkan bedak import baruku. Bisa –bisanya mereka duduk tenang dibawah terik matahari seperti ini.” Gerutu’an Yuri.

 

“ Yuri-ah bisakah kau berjalan lebih tenang?”

“Aniyo! Aku tidak akan mempersilahkan sinar matahari merusak kelembaban kulitku. Dan kau tau, aku baru saja membeli bedak import terbaru, dan aku juga takkan membuatnya luntur sia-sia.”

 

Jihyun hanya dapat menarik napas panjang melihat kelakuan sahabatnya itu. Suasana kampus terlihat lebih ramai dibandingkan dengan terakhir kali mereka datang kekampus. Mungkin beberapa minggu yang lalu. Hari ini mereka menyempatkan datang ke kampus karena ada jadwal pelajaran Enhyuk seongsanim. Semua anak di kampus ini tahu betul, sekali saja tidak masuk pelajaran dosen itu, maka nilai E akan menghantui mereka selama berada di unniversitas Geosing ini.

Untung saja Enhyuk seongsanim belum datang. Hampir saja jantung Jihyun akan copot membayangkan nilai E yang selalu hadir dalam kertas hasil nilainya. Yuri duduk ditengah-tengah para siswa yang mulai memenuhi bangku di dalam ruang kelas. Disusul dengan Jihyun yang duduk disebelahnya. Beberapa mahasiswi tengah asik berbincang-bincang membuat suatu kelompok. Jihyun tengah asik dengan sebuah handhone ditangannya. Membuka social media yang ia punya. Begitu pula dengan Yuri. Jihyun sempat memicingkan matanya ketika melihat tulisan teratas yang pertama kali ia lihat.

 

‘ Tak tahu diri. Sudah di drop out, tetap saja masuk kampus. Artis murahan.’

 

Tidak perlu menungu waktu lama. Ekor mata Jihyun tengah menangkap sosok seorang Yuri yang kini berdiri dari tempat duduknya. Menurunkan sedikit kacamata hitam yang ia pakai dan beberapa detik kemudian mengembalikan kaca mata itu pada posisi normal. Sentilan smirk khas Yuri tengah terlihat pada bibir merahnya. Dengan cekatan ia memainkan heelsnya berjalan menghampiri seseorang diantara banyak orang yang sedang berbincang-bincang.

 

“Ya.. apa maksudmu membicarakanku ?” Secara gamblang Yuri mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya. Tak lupa ia menampilkan mata sexynya saat melepas kacamata hitam itu.

 

“ Apa maksudmu?”

 

Yuri sempat tertawa paksa ketika mendengar pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan. Ia mendekatkan wajahnya mendekati wajah yeoja yang tengah berada dihadapannya kini. Meletakkan sebelah tangannya sebagai sandaran diatas meja dan menatap tajam kearah sepasang mata yang berada didepannya.

 

“ Kau membicarakan artis yang di droup out disekolah. Dan secara tidak langsung, kau pasti membicarakanku noona? Aku seorang artis, kita satu kampus, dan kau menulis seperti itu pada social mediamu huh?!”

 

“Ya! Siapa bilang yang kumaksud itu kau Yuri? Aku tengah membicarakan seorang artis papan atas. Bukan artis abal sepertimu.”

 

Yuri memanyunkan bibirnya. Merasa seseorang tengah menurunkan martabatnya didepan banyak pasang mata yang berada di dalam kelas. Ditambah lagi sentilan jemari yeoja itu yang mendorong sedikit tubuh Yuri. Jihyun hanya membuang napas panjang dengan sesekali memegang dahinya dengan tangan melihat perilaku sahabatnya itu. Mau tak mau ia harus bertindak sebelum semua ini berakhir dengan pertengkaran. Jihyun ingat betul beberapa minggu lalu kejadian yang sama terjadi, dan seorang yeoja yang menjadi lawan Yuri harus berada dirumah sakit akibat tulang leher yang patah.

 

“ Yuri-ah ayolah kembali ketempatmu.” Untung saja Jihyun datang tepat sebelum sebuah jambakan dari tangan Yuri mendarat pada rambut yeoja tak berdosa. Dengan sekuatnya Jihyun menarik tubuh Yuri menjauhi yeoja tadi. Tapi beberapa gerakan konyol yang Yuri lakukan membuat Jihyun kuwalahan dan terperosok kebelakang. Jihyun mengerang kesakitan ketika tubuh Yuri menjatuhi dirinya.

 

Tiba-tiba suasana kelas yang tadinya ricuh, kini terlihat gusar dan berlarian menuju bangku mereka masing-masing. Jihyun hanya memamerkan rentetan giginya ketika melihat Enhyuk seongsanim tengah berdiri diatas kepalanya dengan gelengan kepala yang tak henti-henti.

 

[–]

 

“ Menurut kalian, hukuman apa yang pantas untuk mahasiswi seperti kalian ini?”

 

Suasana didalam tempat kerja Enhyuk seongsanim ini menjadi sangat menegangkan. Ditambah sebuah penggaris kayu yang tengah dosen itu mainkan dengan tangannya. Jihyun hanya dapat membungkukan sedikit kepalanya sebagai rasa hormat dan bersalah. Sedangkan yuri masih memainkan kuku-kuku panjangnya diatas meja. Membuat rentetan suara dentuman lembut yang mengisi kekosongan di ruangan ini.

 

“Maafkan kami seongsanim.” Jawab Jihyun setelah beberapa detik tak ada jawaban dari mulut kedua yeoja itu.

“ Seharunya yang perlu dihukum itu Sunny si mulut lebar. Bukan kami.” Jawab Yuri lirih dengan membuang pandangannya kearah Jihyun. Beruntunglah ia karena Enhyuk seongsanim tak mendengarnya. Jika ia mendengar pernyataan Yuri, bisa bisa oenggaris kayu itu sudah mendarat tepat diatas kepala Yuri.

 

“Baiklah, kalian harus mengepel koridor depan setelah kelas selesai. Hukuman ini saya berikan bukan hanya karena kalian yang membuat ricuh kelas saya, tapi juga karena laporan beberapa dosen kalau kalian jarang masuk kelas.”

 

Ekspresi penolakan sudah terlihat jelas diawajah Yuri dan Jihyun. Mereka sempat saling memandang untuk beberapa detik. Hingga beberapa menit kemudian mereka sudah berada di sebuah koridor yang menjadi akses para mahasiswa untuk keluar dan masuk. Yuri beridiri disana dengan sebuah sapu dan pel. Dan Jihyun dibelakangnya.

 

Berkali-kali mencoba untuk memulai aktifitas mereka. Namun langkah kaki para mahasiswa yang lewat tidak kunjung berhenti. Yuri membuang napas beratnya ketika melihat hasil lantai yang baru saja ia pel sudah kotor dengan jejak kaki. Apalagi dengan Jihyun yang dari tadi berteriak teriak histeris ketika meneukan kotoran pada tempat ini.

 

“ lalu kapan tempat ini bisa bersih jika mereka masih terus menginjaknya! Jinja!!” Keluh Yuri sambil membanting alat pelnya.

 

“ Lebih baik kita tunggu sampai kampus mulai sepi. Bagaimana?”

 

Dua yeoja itu duduk di pojokkan lantai koridor kampus. Menunggu semua orang pergi dan mereka menyelesaikan hukuman ini. Bahkan berkali kali Yuri menjatuhkan kepalanya karena rasa kantuk yang menyerang. Yuri merasa sedikit tenang saat ini, karena ia menggunakan sebuah masker muka yang menutupi sebagian wajahnya. Dengan begitu ia takkan takut jika para fans dikampus melihatnya dengan alat-alat kebersihan yang menyebalkan itu.

 

“Yuri-ah. Bangun, sudah mulai sepi. Ayo kita kerjakan dan segera pulang. Aku benci dengan lap pel menjijikan ini.”

 

“Hmm.. ne.”

 

Mereka terlihat sibuk untuk saling mengepel. Membersihkan koridor ini yang cukup kotor dengan bekas langkah sepatu seluruh mahasiswa yang memasuki kampus.

 

[–]

 

Sehun tengah berjalan mundur sambil menceritakan kejadian beberapa waktu lalu ketika ia mempergoki Kai sedang bercumbu dengan seorang yeoja di dalam mobilnya. Kris hanya mendengarkannya malas. Hanya sesekali berdeham sebagai respon atas cerita sahabatnya itu. Kampus sudah terlihat sepi saat ini. Dan Kris rasa kelas hari ini berlalu sangat cepat. Atau karena ia tertidur saat pelajaran?

 

Ia menghampiri sosok Kai yang tengah bersandar pada sebuah pilar dengan beberapa yeoja disana. Sehun bersiul merdu memberikan tanda pada Kai. Tak perlu menungu banyak waktu, Kai berlari menghampiri kakak dan sahabatnya itu.

 

“ Yeoja mana lagi yang kau takhlukkan hari ini Kai?” Sindir Sehun sambil menusukkan sikunya pada perut Kai.

 

“ Ya! Jangan terlalu seperti itulah hyung. Aku hanya menyapa mereka. Berhari-hari mereka mengirimkan massage pada SNSku, tapi aku tak bisa membalasnya satu persatu.”

 

“ Lihatlah Kris, bahkan adikmu lebih pandai darimu dalam urusan yeoja.”

 

“Hmm..” Kris hanya menjawab dengan derhaman. Dan kemudian memasang sebuah earphone pada telinganya. Alunan lagu overdose tengah berdentum keras ditelinga namja ini. Hingga membuatnya tak mendengar jelas apa yang Sehun dan Kai bicarakan saat itu.

 

Kai tengah mempraktekan jurus sebuah dance terbaru yang ia pelajari dari youtube. Sambil terus berjalan didepan Sehun dan Kris, ia memamerkan keakhliannya tersebut. Sebuah benda licin membuat sepatu Kai tak dapat menopang keseimbangan pada tubuh Kai saat ia bergerak bebas. Hal itu membuat Kai terjatuh kedepan kearah Sehun. Kedua namja ini tengah saling menindih dan menggeram kesakitan. Kris hanya terkekeh kecil tanpa bicara apapun ia memberikan tangannya untuk membantu Kai dan Sehun untuk bangun.

 

“Siapa yang membasahi lantai disini ?” ucap Sehun yang masih memegang punggungnya yang terasa sakit.

 

“Kurasa kedua yeoja itu.” Kris hanya menunjukan dua orang yeoja dengan penampilan yang sama sekali tidak pantai untuk mengepel. Sebuah kesalahan pada pakaian yang mereka kenakan saat ini seharusnya lebih tepat digunakan untuk pergi jalan-jalan ke mall.

 

“Ayolah hyung. Kau tak merasa marah ketika adik dan sahabatmu terluka akibat mereka?”

 

“ Mwo? Kurasa tidak.” Kris berjalan mendahului adik dan sahabatnya yang masih terkapar diatas lantai menahan rasa sakit.

 

 

Yuri merasa cukup lega karena sebentar lagi semua hukuman ini akan berakhir. Ia sudah tidak sabar untuk meletakkan tubuhnya diatas pulau empuk yang ia sebut sebagai kasur. Oh, membayangkannya saja sudah membuatnya tersenyum geli. Ia semakin semangat menyelesaikan lantai lantai kotor itu. Karena Jihyun mengepel daritadi hanya dapat berteriak geli ketika mendapatkan kotoran-kotoran didalam lap pelnya.

 

Suara seseorang menggema ditelinga Yuri. Pada awalnya yeoja ini tak ambil pusing dengan suara berisik itu, hingga matanya tak sengaja menemukan dua orang namja yang terduduk diatas lantai yang masih basah. Apalagi dengan bercak-bercak sepatu mereka yang kembali mengotori lantai yang sudah susah payah ia bersihkan.

 

Yuri berjalan berhati-hati tapi cepat mendekati kedua namja itu. Penuh emosi sepanjang perjalanan ia sudah mempersiapkan amarahanya pada dua anak ingusan itu. Tanpa mengatakan apapun Yuri mendaratkan pukulan ujung pel itu pada mereka bedua.

 

“Ya, kenapa kau memukul kami?” Tanya salah satu namja itu yang bersnama Sehun.

 

“ Kenapa?! Lihatlah! Kalian sudah mengotori lantai yang kubersihkan dengan susah payah! Hampir seharian aku dan Jihyun menunggu kelas berakhir untuk membersihkan koridor ini dan sekarang ketika semua itu hampir selesai lalu kalian mengotorinya lagi? Itu membuatku kesal! Sekarang kalian harus mengepel ulang seluruhnya!”

 

Celotehan Yuri yang terasa menyakiti gendang telinga, membuat Kai dan Sehun serentak menutup telinga mereka. Berusaha membela diri namun sepertinya tak ada celah untuk membela diri ketika mereka dibanjiri dengan cekotehan Yuri yang hampir berkesan seperti sebuah curahan hati tentang hari ini yang sangat menjengkelkan baginya.

 

Jihyun yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya kini baru menyadari jika Yuri sudah tidak didekatnya lagi. Melainkan yeoja itu tengah berada beberapa meter dibelakangnya bersama dengan dua orang namja yang terduduk di lantai. Sesegera mungkin Jihyun berlari kecil dan hati-hati menuju ke Yuri.

 

“ Ada apa Yuri?” Jihyun memotong rentetan omelan Yuri yang belum berhenti semenjak pertama ia bertemu dengan dua namja didepannya.

 

“ Oh.. Lihatkah hyun. Lantai yang sudah kubersihkan sekarang kotor lagi karena mereka berdua. Dan aku sudah cukup capek dengan hari ini, dengan Enhyuk seongsanim, dengan lap pel, lantai, dan sekarang ditambah dua namja menyebalkan yang totally mereka memperburuk moodku hari ini!”

 

Yuri menundukkan wajahnya yang hampir berniang air mata karena tak sempat bernapas ketika berbicara. Ia mengajukan sebelah tangannya ketika Kai hendak memegangnya.

 

“Sudahlah, tak usah meminta maaf. Sekarang bersihkan semua ini.” Jawabnya sambil menahan emosi yang kini mulai mereda.

 

“Mwo? Kenapa aku harus membersihkannya? Kau saja tak memberi tulisan lantai basah disini. Jadi mana kami tahu kalau lantai ini sedang dibersihkan. Harusnya kami yang marah, karena kecerobohanmu itu, kini tulangku serasa meregang semuanya!”

 

Tanpa ada aba-aba Jihyun sudah meraih kedua tangan Yuri. Ia sudah tahu pasti setelah namja ini selesai berbicara, emosi Yuri yang sempat mereka mungkin akan muncul kembali. Lebih parah lagi. Yuri membanting tangan Jihyun yang memegang dirinya. Ia mendekati Kai dengan tatapan antara sebal, benci, lelah, semuanya bercampur aduk menjadi satu. Bahkan kini Kai yang sudah selesai dengan ucapannya merasa takut melihat wajah Yuri dan bersembunyi dibalik tubuh Sehun.

 

“Hyung, dia manusia atau bukan?” Lirih Kai.

 

Tangan kanan Yuri sudah siap melayang dan mendarat diatas wajah kedua namja itu. Detikkan waktu kini terasa lebih lama untuk Sehun dan Kai yang sudah menutup matanya untuk antisipasi. Tangan itu tertahan. Seseorang tengah memegang tangan Yuri yang kurang dari satu detik saja akan mendarat pada pipi Sehun.

 

Yuri menoleh kebelakang. Seorang namja bertubuh tinggi tengah menahan tangan Yuri dengan sebelah tangannya. Beberapa detik mata mereka bertemu. Menimbulkan pertanyaan-perntanyaan mengenahi siapa sosok yang berada didepan mereka saat ini. Seakan waktu kembali berputar lagi. Tangan lain Yuri yang masih bebas bergerak segera menderatkan pukulannya pada leher namja itu hingga terperosok jatuh.

 

“Kris hyung!” Teriak Kai yang mendapati kakaknya terjongkok sambil menahan rasa sakit pada lehernya.

 

“Ya! Berani sekali kau memegangku huh? Kulitmu itu kotor, bau dan menjijikan! Jangan katakan pada siapapun kalau kau berhasil memegang tangan seorang Kwon Yuri. Bisa-bisa kampus ini akan dipenuhi wartawan yang akan mewawancaraiku dan menanyakan tentang hal ini. Aku tak memiliki banyak waktu untuk menjawab semua pertanyaan itu.” Yuri terlihat beberapa kali mengelap pergelangan tangannya dengan tissue yang ia temukan di saku celana.

 

Mata Kris melihat geli kearah seorang yeoja dihadapannya ini. Ia tak hapis pikir ada manusia seperti itu didunia. Bahkan Kris tak mengerti dengan apa yang yeoja ini bicarakan. Ia meraih tangan Sehun yang kini sudah membantunya untuk berdiri. Sesekali merapihkan bajunya yang berantakan. Lalu mendekati tubuh Yuri.

 

 

Sepatu heels coklat Yuri terlihat berjalan mundur seirama dengan sepatu Kris yang berjalan mendekatinya. Yuri terlihat antisipasi dengan hal ini. Tubuh Kris semakin mendekatinya hingga kini Yuri terkunci dengan sebuah tembok dibelakangnya. Yuri mencoba menelan saliva yang terasa sulit untuk ia telan. Ia sudah tidak bisa mundur kemana-mana lagi. Ia hanya bisa memalingkan wajahnya kearah lain sebelum wajah Kris benar-benar menyentuh wajahnya.

 

“Kau tak jauh bau dari apa yang kau pikirkan tentangku.”

 

Hanya beberapa detik hingga kini tubuh Kris mulai berjalan mundur menjauhi Yuri yang masih mematung di tembok. Sehun dan Kai sempat ternganga tak mengira seorang Kris akan melakukan hal seperti itu pada yeoja. Seingat mereka, Kris tidak pernah berinteraksi sedekat itu dengan yeoja.

 

Jihyun segera mendekati Yuri yang kini sudah bisa menelan salivanya dengan mudah. Ia manarik napasnya panjang-panjang sebelum ia berjalan mendekati ketiga namja yang hendak berjalan meninggalkan koridor kampus.

“Ya! Kalian! Berhenti!”

 

Nampaknya teriakan Yuri tak berarti apapun. Ketiga namja itu masih saja berjalan didepannya. Dengan terpaksa Yuri berjalan sambil bergantian melepas heelsnya. Melemparkan kesembarang kempat sepsang heels coklat itu dan mulai berlari mendekati mereka. Bahkan ia sudah mempersiapkan gempalan tanga untuk menonjok muka mereka bertiga. Apalagi dengan namja songong yang tiba-tiba datang dan membawa kedua namja yang sudah mengotori lantai itu dengan seenaknya.

 

Langkah larian Yuri semakin kencang. Membuatnya merasa sedikit lagi akan meraih ketiga tikus menyebalkan itu. Mungkin terlalu semangat hingga ia melupakan tentang lantai basah.

“Yaaaaaaaa”

 

Kris baru saja akan membalikkan tubuh untuk menyekap mulut yeoja cerewet itu. Tapi justru ia mendapatkan tubuh Yuri yang kini terpleset dan menghantam tubuhnya. Suatu keberuntungan atau apa, didepan mereka terdapat lantai menurun. Tubuh kedua orang ini saling berputar putar bersamaan menuruni lantai itu. Kris memegang kepala Yuri dan menyembunyikannya didada bidang miliknya. Menghindari sesuatu menghantap kepala yeoja ini. Mereka berdua menutup mata hingga semua goncangan itu berakhir.

 

Yuri terbelalak melihat Kris yang berada dibawahnya. Mata mereka saling bertemu untuk beberapa detik. Entah mantra apa yang tiba-tiba datang pada mereka. Tapi untuk beberapa saat, mereka tetap berada dalam posisi ini.

 

 

 

 

TBC

 

Aduh mian ini chapter jelek. Aku lagi ngestuck gegara kepikiran ulangan jadi gak bisa bikin secara maximal. Okedeh ini apa adanya aja ya. Bleum keliatan konflik, belum seru pula huaaaa T-T *iyaWuutau* Sampai ketemu di fanfict ebrikutnya baybay 😀

76 komentar di “First Class [CHAPTER 1]

  1. Aduh, tenang aja eon… Chapter ini udah seru kok menurutku… XD
    Cepet update ya, eon… :3

    • Hihi begitukah? Menurutku ini ff absud bgt. Aku bkinnya buru buru dan dalam mood yang buruk hehe. Hihi iya, ditunggu aja yah ^^ biasanya aku update fanfict sekitar jumat,sabtu minggu. Kamu stay aja di sekitar tanggal itu hoho. Makasih komentarnya yah ^^

  2. Hahahaha.. bagus ff nya wuuu.. lucuu.. clumsy yuri n cool kris.. apapula itu kelakuan?? sejak kpn yuleon suka bgt pke makeup n perhatian sm penampilan?? mana judes pulaa.. tp cocok lah sm katakter kris yg diam2 menghanyutkan?? #eh #loh?

    Dtunggu next partny y wuu.. sepertiny bakal menarik.. trus jihyun bakal dipairingin sm salah 1 antara sehun atau kai g?? Fighting wuu!!

  3. Ff baru lagi oh yeay!!!, yuri agak parno deh haha, suka adegan guling”annya so sweet, lanjut thor (y)

  4. pertemuan yang kocak kayak ala drama nih.. *ciee.. ehemm.. uhuk(?)
    aku kurang bisa gebayangin karakter Sehun disini.. apalagi pas dipanggil hyung sama Kai.. kurang srek aja.. tapi tetap bagus kok ffnya..

    cepat dilanjut ya Authornim..^^
    btw, aku manggil siapa nih biar enak(?)? aku 99 line.. eonni kah?

    Keep writing and Fighting Authornim!!

  5. malu gila yuri dblngin artis abal2 sm sunny . haha
    ttp y kai playboy ..
    kris cool bgt . aduh yuri crboh yg mnyengkan . bisa guling2an sm kris hehe

  6. Krisyuull ❤ tiba-tiba jadi kangen kris :' ini ff musti kudu wajib lanjut yaa, bagus banget soalnya 🙂 fighting!

  7. Ping balik: First Clacc [ CHAPTER 2] | Exo Kingdom Fanfiction

  8. huwaaaa,,keren2,,aqw suka jalan critany,,penulisan soal situasiny detail keren(koment sok keren,hehehheh)tp masi bnyak typo chingu,,keep writing,,hwaiting

  9. Hi thor, aku new readers 🙂
    Aduh, keren ni ff, yul eonnie di sini lucu bgt tingkahnya, apalagi cerewetnya 😀 pertama kali ketemu dan saling tatapan itu, serasa pengen nyanyi, pandangan pertama awal KrisYul berjumpa 😀

  10. Seru seru, yurinya petakilan ya thor/? Hehe krisnya masih banyak diem disini apa emang begitu haha cool gimana gitu, penasaran sama next partnya…

  11. make up luntur? ommo yuri sekarang genit yaak!? hahaha… kocak ngebayangin ekspresi nyata yuri… #ngehayal …. hhuuaaahh seruuu!!!

  12. OMEGOOTTTT #alay-_-
    KRIS ECIEEEEEEEEEEEEEE……. baru knal aja udh kyk gitu,,, ngelindungin Yuri uwaaaa,,,, udh lope2 duluan ya bang?? wkwkwkwk…. aduuhh,,, ksian si Yuri pke acara ngepel lgi,,, lagian salahnya sndiri gra2 buat kributan di kampus…
    Oke,,, capcussss aja ke chapter slanjutnya…. nexxt terus ya authornim…..

Leave Your Comment