Rival [Chapter 3]

rival 3

Author : Kj

Title : Rival

Main Cast : Oh Sehun, Im Yoona, Wu Yifan, Kwon Yuri

Support Cast : Kim Jongin, Jung Soojung, and find it later

Genre : School life, Romance

Length : Chaptered

 

Annyeong again!! Masih ada yg inget ga ceritanya? mian lamaaa, mampet bgt lanjutinnya huehehe… Jangan lupa RCL yesh! Hargai author yang udah buat cerita ini, thank youuuu!^^

 

***

 

Preview

Namja gila itu masih kukuh dengan senyumnya yang membuatku semakin muak. “ Nah, kau harus mengenakan itu sampai sekolah berakhir. Dan setiap jam istirahat, kau harus datang ke kelasku tanpa kupanggil. Jelas, kan? Kalau begitu cepat ke kantin sekarang.”

Siapapun!! Bawakan kucingku kemari!!! Akan kubuat wajah sok tampannya itu penuh dengan cakaran kucing!!!!

 

Yoona melangkah dengan wajah garang sambil membawa teh hijau di atas nampan lengkap dengan celemek gambar batman milik Luhan tadi. Ia merasa seperti burung yang kehilangan sarangnya ketika menginjakkan kaki ke zona namja menuju ke kelas Sehun. Siulan godaan dari para namja mengiringi langkahnya.

 

Banyak godaan yang membuat telinganya sangatlah panas.

“ Psst, seksi!”

“Oh maan, lihat pahanya, huah aku ingin itu!”

“ Hey, bisakah kau bawakan soju kesini nona. Hahaha”

“Astaga, kakimu indah, nona.”

“ Wew, bokongmu bagus, Im Yoona. Boleh aku menyentuhnya?” Oh, yang satu itu ia tak bisa tinggal diam. Yoona menghampiri namja berambut kuning terang itu lalu mengguyur rambutnya dengan teh hijau yang panas. Bukan, tapi sangatlah panas.

BYUR

“ Ya!! Panasss!! Yaaa!!!! Apa yang kau lakukaann!!!” Namja itu berteriak histeris ketika merasa panas merajalela di kepalanya. Yoona hanya menatap datar namja itu lalu melenggang pergi. Namun tak sampai 2 langkah, Oh Sehun dan teman-temannya ada di depannya. Ekspresi datar Oh Sehun itu membuatnya ingin mengguyur kepala besarnya itu dengan air yang baru matang.

“ Dimana pesananku?”

Lantas yeoja cantik bercelemek batman itu menyodorkan nampannya dengan kasar. Oh Sehun tak kunjung menerima nampan itu namun cenderung melihat kaku ke  arah gelas-gelas yang hanya berisi seperempat oleh teh hijau.

Ia mengangkat sebelah alisnya. “ Kau tak bisa membawa minuman dengan nampan?”

Yoona berpaling keras ke arah samping, merasa semakin muak dengan namja berkulit pucat di hadapannya. “ Tidak. Aku terbiasa membawa barang milikku sendiri, bukan barang milik orang lain apalagi minuman dalam jumlah banyak. Tanganku yang cantik ini alergi terhadap barang-barang milik orang lain terutama milikmu.”

Senyum tipis tercetak di wajah manisnya, cukup puas dengan apa yang baru saja dilontarkannya. Sehun menerima nampan itu.

BRAK

Namun dengan segera melemparnya ke tong sampah terdekat. Hal itu membuat Yoona menatap tak percaya padanya. Oh ayolah, jarak kantin ke daerah ini sangatlah jauh apalagi ia menenteng nampan berisi 4 gelas penuh teh hijau dan harus berdesakan apalagi dengan godaan namja mesum. Itu sangat tak bisa diterima. Caution number one.

“ KAU! Aku membawanya susah payah dan kau membuangnya dengan mudah? Kau pikir aku ini apa, HAH!” Muak, puncak emosi level tertinggi ada pada Yoona. Seketika kegaduhan para namja menjadi hening. Terdengar bunyi derapan sepatu dari zona seberang. Para yeoja bergerumun menyaksikan kejadian itu. Dan tak luput, para sohib Yoona yang menatap Yoona khawatir.

Lekukan datar dari Oh Sehun masih setia terpampang di wajahnya. Ia mulai melangkah maju mendekati pembantu barunya itu. “ Kau? Kupikir Kau pembantuku. Pembantuku sampai 6 bulan lagi, Im Yoona. Catat itu baik-baik.”

“ Jangan kaupikir dengan menjadikanku pembantumu kau dapat melakukan sekenanya padaku, Oh Sehun. Aku tetaplah yeoja yang memiliki harga diri lebih ketimbangmu. Kau pikir dengan ini kau telah menang atas segalanya? Ini adalah awal dari kekalahanmu. Catat itu baik-baik.” Yeoja berwajah angelic itu berbalik dengan anggun dan melenggang menjauhi Sehun dan teman –temannya.

Baiklah, ini lebih buruk dari insiden tawuran kantin kemarin. Walau hanya pemimpin yang berhadapan dan suara yang bervolume rendah, namun penekanan dan ekspresi wajah dari kedua pemimpin itu mengubah hawa di sekeliling sekolah menjadi panas.

 

“ pasal 3 ayat 2 di peraturan angkatan ini yang kau tanda tangani juga.” Langkah anggun menawan Yoona terhenti seketika.

“ Kau lupa?” smirk tipis kebanggan Sehun terpampang jelas.

Yoona terdiam di tempat. Ekspresinya tak terbaca, terutama oleh Sehun karena posisinya yang membelakangi namja itu.

“ Kai, kurasa ini peraturan favoritmu.” Sehun menoleh ke arah Kai di sebelahnya. Lantas Kai mengeluarkan ponselnya, membuka data peraturan di catatan ponselnya. Setelah membaca pasal yang disebut Sehun tadi, ia tersenyum sumringah.

“ ehem, jika si korban tak dapat memenuhi permintaan, ia harus berdiri di lapangan dengan mengenakan pakaian dalam. Berlaku, untuk namja maupun yeoja. Wew, menarik.” Namja tan itu semakin tersenyum lebar. Sepikiran dengan Kai, para namja tersenyum dan tertawa kecil mendengar pernyataan dalam aturan organisasi ini. Amazing.

“ So, Im Yoona, kurasa fotomu dengan bikini akan terpampang di halaman depan majalah sekolah. Itu menarik, bukan?”

Yoona meniup pelan poninya lalu melipat tangannya di dada. Masih dengan posisi membelakangi Sehun, ia menngetuk-ngetukkan kakinya pelan dengan lantai. Keheningan sejenak menyergap koridor atas. 10 detik kegiatan tak jelas masih dilakukan Yoona sedang Sehun dan teman-temannya masih setia menunggu reaksi yeoja cantik itu.

Tubuh perfect milik Yoona menegak dan senyum kepercayaan diri menghiasi wajahnya. Dengan mantap ia berbalik menghadap ke Sehun dan mengangkat wajahnya menatap intens wajah rupawan Sehun.

“ Aku bukanlah yeoja yang hanya bicara saja, aku ini yeoja gentle yang tak pernah melanggar omonganku, kau tahu itu Oh Sehun. Jadi, kau tak perlu khawatir dengan hal itu. Jangan remehkan seorang yeoja karena dengan meremehkan kau akan diremehkan kembali dan kuyakin kau tak pernah berhubungan baik dengan yeoja bahkan dengan keluargamu.” Ia melanjutkan langkahnya berbalik meninggalkan Sehun yang masih diam namun tersirat ada suatu mimik tak terbaca di wajahnya.

“ Ah, satu lagi.” Ia berhenti lalu melirik sekilas ke namja tan di sebelah Sehun.

“ Tubuhku terlalu sempurna untuk dilihat namja mesum sepertimu, dark.”

 

.

 

“Huh, kau beruntung yang melewati batas itu Yoona, Sehunnie. Aku berharap yeoja gendut itu yang melewati batas jadi aku bisa menjadikannya pembantuku. Huah, pasti rasanya seperti mendapat robocop baru.” Luhan meniup pelan minumannya lalu meminumnya perlahan sambil bergumam-gumam sendirian.

Kris menoleh ke arah namja imut itu dan menoyor pelan kepalanya. Hal itu membuat Luhan menyemburkan minumannya. “ Siapa yeoja gendut? Bicara yang benar,bocah.”

“ Tentu saja si Bae Suzy itu kan? Jodohmu itu?”

“ Ya! Sembarangan bicara kau ini, jodohku itu sepadan dengan Miranda Kerr!” Pipinya menggelembung seketika sambil memandang sebal Kris di sebelahnya.

BUK

Kini ia menoleh ke belakang, tepatnya ke bagian depan kelas karena mereka tengah menghadap ke bagian belakang kelas. Disana, tas biru gelap bermotif putih tergeletak berantakan dengan isinya dan terlihat bekas minuman ada di buku-buku.

“ YAYAYA! Siapa yang berani mengobrak abrik tasku, HAH!” Luhan melompat turun dari meja lalu berjalan cepat menatap satu persatu namja di kelas itu. Lalu ia berhenti di depan Lee Sungyeol, namja kekar dan lebih tinggi darinya.

“ Kau!”

“ YA! Aku yang melakukannya. Kenapa? Kau marah?!” Lee Sungyeol bukan siswa biasa seperti lainnya. Ia salah satu siswa namja yang bersekongkol dengan Jung Daehyun dan merupakan anak buah namja di sekolah rival.

“ Kau cari mati, Hah!”

Duak

Luhan menendang kaki Sungyeol keras menyebabkan namja tinggi itu terjembab ke belakang. Hal itu menyulut emosi gengnya di sudut kelas. Kai dan Kris langsung melangkah menghalangi para gerombolan itu mendekat ke Luhan.

“ Kau yang memulainya namja mungil!” Sungyeol bangkit dan berlari tajam lalu tangannya terjulur ke wajah Luhan. Namun gerakan itu ditangkap Luhan dengan cepat, ia menangkap kepalan Sungyeol lalu memuntir tangan namja kekar itu ke belakang, terdengar bunyi kertakan pelan dari lengan Sungyeol diiringi ringisan sakit darinya.

“ YA! Hentikan! A-ah, appo!” Wajahnya semakin memerah menahan rasa ngilu di tangannya yang dipuntir keras Luhan.

“ Appo? Uh? Kalau begitu jangan coba-coba denganku!” dihempaskannya tubuh namja itu hingga ia terjembab ke depan. Sehun melangkahi badan Sungyeol yang terjembab lalu berjalan santai keluar kelas diikuti yang lain.

“ Bilang pada ketuamu, tempat biasa besok sebelum sekolah.” Ucap Sehun lalu kembali melanjutkan jalannya.

 

.

 

 

“ Hufft! Aku bisa gilaaa!!!” Rengekan keras Yoona dimaklumi seisi kelas, ia yang tersengsara.

“ Hish, namja namja mesum itu sepertinya tak pernah bertemu yeoja cantik, beraninya mereka melihat pahaku dan menggodaiku! Jika aku tidak sedang dalam situasi busuk ini aku sudah membanting mereka satu persatu!”

Yuri yang duduk di sebelah Yoona tetap setia mendengarkan ocehan keras temannya itu walau dirasa telinga sebelah kanannya kini berdengung dan mungkin sebenta lagi akan pecah.

“ Kau bisa bayangkan? Aku tak pernah berhasil dalam membawa gelas berisi air dengan nampan, pasti akan tumpah seketika, dan tadi, aku berhasil menyisakan seperempat air dalam gelas-gelas itu, tapi namja busuk itu membuangnya dengan enteng. HAH! Aku-“

“ Hey hey hey, okey, kami tahu kau merasa sangat jengkel. Tapi daripada kau membuang-buang tenagamu dengan omelan tak berguna itu, lebih baik kita pergi saja ke mall.” Suzy mengintrupsi ocehan Yoona yang semakin lama semakin kencang. Yuri dan yang lain mengangguk setuju.

Alis Yoona terangkat, ia menatap teman-temannya bingung. “ Tapi… ini masih jam sekolah.”

“ Oh, jam sekolah setan. Kau lupa? Aku yang bertugas piket di gerbang hari ini.” Sulli menggerakkan alisnya sambil tersenyum bangga.

“ Kau? Hmm..Tapi aku masih harus menandatangani proposal ekstra dance, paduan suara dan cheerleader untuk perlombaan-“ Ucapannya terpotong ketika tubuhnya ditarik paksa para sahabatnya keluar kelas.

“ Persetan dengan tugas-tugasmu. Ayo ke mall!”

 

.

 

“ Hufft, aku mulai lelah dengan ini, kau tahu.”

Malam diterangi cahaya bulan berbentuk sabit. Remang-remang mereka berdua duduk berdampingan di balkon lantai dua kediaman keluarga Kwon. Yuri, anak bungsu di keluarga Kwon menyandarkan tangannya sambil menerawang jauh ribuan cahaya lampu kota Seoul di malam hari.

Namja di sebelahnya hanya tersenyum samar. “ Hm, aku sangat mengerti. Tapi kita tak bisa berbuat apa-apa, chagi.” Tangan kokohnya mengelus lembut rambut hitam legam Yuri.

“ Lagipula kenapa mereka berdua tak akur saja sih, dengan begitu kita bisa berhubungan dengan tenang, kan. Tidak sembunyi seperti ini. Huh! Memuakkan harus berpura-pura membencimu padahal aku mencintaimu.” Ia menyeruput susu hangatnya pelan.

Kris hanya kembali tersenyum samar sambil melipat kedua tangannya di depan dada lalu menatap hamparan cahaya kota Seoul dari balkon kamar Yuri. “ Bersabarlah, waktu akan menjawab. Kurasa mereka berdua akan berakhir bersama, kau percaya dengan benci menjadi cinta, kan? Dan kita akan membuat hal itu menjadi nyata.”

“ Bagaimana caranya?”

Kris tersenyum misterius membuat Yuri mengernyitkan alisnya bingung. “ Harus ada sedikit kecelakaan untuk mengawali kebersamaan mereka. Besok akan kupikirkan lebih lanjut. Ayolah, ini saatnya kita bermesraan bukan membicarakan kedua orang itu.” Tangan Kris bergelayut merangkul hangat pundak yeojanya yang tersenyum geli.

“ Uh, kau ini..Bagaimana jika terlihat Oh Sehun?” Memang kenyataan bahwa Yuri adalah tetangga Sehun. Rumah mereka berseblahan namun tak membuat hubungan keduanya seperti hubungan antar tetangga mengingat perselisihan kubu berbeda.

Kris berdecak. “ Tak akan, ia sedang mempersiapkan untuk besok jadi ia tak akan berada di ru-“ Kris menutup mulutnya menyadari ia kelepasan sesuatu. Yuri mengerutkan alisnya curiga.

“ Ada apa dengan besok?! Jangan bilang kau akan tawuran lagi!”  Kris hanya diam seribu bahasa. Ia adalah namja yang termasuk takut pada amukan yeojanya. Yuri mencubit keras perut Kris yang langsung membuat namja tinggi itu meringis keras.

“ Sakit?! Awas kalau kulihat ada memar di wajahmu besok!”

Kris akan menjawab namun ia seketika merunduk melihat mobil Sehun melewati rumah Yuri. Rupanya temannya itu telah kembali. “ Psst! Tahan dulu omelanmu, akan celaka jika ketahuan olehnya.”

Yuri hanya memutar bola matanya jengah sambil mengawasi Sehun. Namun alisnya kembali bertautan ketika melihat namja itu keluar dengan seorang yeoja yang dikenalnya.  Tentu saja, itu ketuanya, Im Yoona.

“ Chagiya! Kau harus melihat ini!!” Ujar Yuri tertahan. Kini ia ikut merunduk dengan Kris sambil diam-diam mengamati gerak-gerik mencurigakan kedua ketua mereka.

“ Yang benar saja, itu… Im Yoona?!” Tangan halus Yuri menutup mulut Kris. “ Apa yang mereka lakukan berdua malam-malam begini.”

Terlihat Yoona menunggu Sehun membuka gerbang rumahnya. Cukup lama namun akhirnya terbuka dan Sehun langsung masuk diikuti Yoona. Pasangan Krisyul mendesah kecewa mendapati mereka berdua tak terlihat.

“ Ck! Apa maksudnya hari ini, apa yang mereka lakukan! Hah, aku penasaran!!” Yuri menepukkan tangannya ke tembok sebal. Kedua sejoli itu masih setia mengamati rumah Sehun siapa tahu mereka keluar kembali.

Dan Gotcha! Suara gerbang dibuka. Namun bukan Sehun yang keluar, melainkan seorang namja lain. Ia terjatuh tersungkur saat keluar dari gerbang seperti jetuh akibat ditendang. Lalu muncul Sehun dari dalam rumahnya sambil membawa sebuah senapan. Yuri dan Kris meneguk ludahnya berat.

“ Sudah kukatakan padamu jangan pernah mendekati noonaku lagi, Jung Daehyun!” Ia mengacungkan mooncong senapannya ke dahi Daehyun. Lalu Yoona dengan noona Sehun ikut terlihat. Seera, noona Sehun menahan lengan adiknya.

“ Apa yang kau lakukan! Aku yang memintanya kesini!”Teriaknya. Oke, ini adalah pertama kalinya Yuri melihat kakak beradik itu bercekcok ria di luar rumah.

Kepala Sehun menoleh ke samping, menatap noonanya heran. “ Dia?! Kau memintanya?! Noona! Dia bukan namja baik-baik! Dia itu seorang pemain dan kini ia sedang mempermainkanmu! Percayalah padaku!” Yoona hanya bisa diam disana karena memang ia tak tahu menahu saol hal ini apalagi dia orang asing yang tak ada hubungannya.

Kini terlihat kristal bening menyelimuti mata Seera. Ia menatap dalam – dalam adik semata wayngnya itu. “ Apa aku ini masih kurang percaya padamu? Apa kau anggap aku tidak mempercayaimu sebagai seorang kakak? Kau tahu seberapa besar rasa percayaku padamu, Sehun-ah? Aku meninggalkan club danceku yang kau anggap pergaulannya buruk hingga aku dijauhi teman-temanku, aku tidak pernah sekalipun keluar malam tanpamu karena kau melarangku, Aku tak pernah clubbing atau sekedar hang out bersama teman pria karena kau melarangku, bahkan aku menahan perasaan seorang yeoja pada namja selayaknya untukmu, apa masih kurang, Sehun?” Isakan Seera semakin menjadi-jadi setelah ia mengutarakan isi hatinya.

Tangan halus Yoona mulai mengelus-elus lembut bahu Seera berniat menenangkannya. “ Bahkan….aku tidak mencintai seseorang demi kau, tapi apa? Ketika tak sengaja aku jatuh cinta kau malah menendang orang itu dari rumah bahkan mengacungkan senapan di kepalanya. Lalu apa yang bisa kulakukan di dunia ini!”

Sehun hanya terdiam membeku di tempatnya berdiri. Ia menatap dalam diam isak tangis noonanya tanpa melakukan apapun. “ Aku tak pernah melarangmu untuk mencintai seseorang, tapi tidak dengan namja itu!” Telunjuknya tersemat menunjuk Daehyun yang telah berdiri diam menatap kedua bersaudara itu.

Daehyun kini mengerang kesal ketika seenaknya Sehun mengacungkan jari ke arahnya. Kini amarahnya di ambang batas, lantas ia menyingkirkan tangan Sehun dengan kasar lalu tangannya balik ia acungkan ke arah Sehun. “ Aku memang bukan namja baik-baik yang selalu peduli terhadap sekolah bahkan aku ini seorang berandal tukang berkelahi. Tapi satu yang perlu kau tahu.”

Ia melewati Sehun lalu manggenggam tangan Seera yang masih menangis sesungukan. Lalu berpaling kembali pada musuhnya yang terdiam menatap lurus dirinya.

“ Tapi setidaknya, aku bukan seseorang yang seenaknya mengatur kehidupan kakaknya tanpa peduli kebahagiaan kakaknya itu.”

Lalu ia dan Seera melangkah pergi menjauhi Sehun dan Yoona yang sedari tadi terdiam di tempat. Sehun merosot jatuh terduduk sambil bersandar pada mobilnya. Kepalanya menunduk menatap kosong tanah. Sedangkan Yoona hanya menatap namja itu tanpa arti.

 

Yuri dan Kris masih setia menonton adegan itu menunggu apa reaksi Yoona dan Sehun setelah ini.

“ Wew, ini cukup rumit untuk Sehun. Kukira masalahnya tak serumit ini.” Kris berujar masih tetap merunduk dengan Yuri di sebelahnya.

Yuri berbalik kini duduk bersandar pada balkon diikuti Kris. Kini mereka berdua duduk dengan nyaman di laintai itu. “ Yeah, tapi kasihan dengan Seera eonni. Selama ini ia selalu menunjukkan senyumnya pada semua orang tapi tak kusangka mencintai seseorang pun ia tak bisa. Huh, memang keterlaluan Oh Sehun itu!”

Anggukan singkat Kris menunjukkan ia setuju walau Sehun adalah temannya. “ Tapi kita juga tak bisa menyalahkan Sehun karena ia melakukan hal itu untuk kebaikan Seera noona juga. Hanya ia melakukannya dengan cara yang salah.”

Manik hitam Yuri menatap sisi dewasa dari namjanya. Ia tersenyum tipis lalu tangannya mencubit pelan pipi Kris yang langsung membuat si empunya pipi meringis.

“ Aish, hey aku bukan namja imut yang seenaknya selalu dicubit! Aku ini namja cool, kau tahu?”

Yuri terkekeh dibuatnya. “ Yayaya, aku tahu itu. Ini sudah larut malam, sana pulang.” Ucapnya lalu berdiri.

“ Ey, kau mengusirku?”

“ ehm, aku mengusirmu! Sa- Omo!” Kris mengernyit heran melihat yeojanya langsung menutup mulutnya sambil menatap ke bawah. Ia mengikuti jejak Yuri yang berdiri lalu melihat ke arah pandangan Yuri dan matanya membulat seketika.

“ What the…” Ia menggumam kecil. Waktu seakan terhenti melihat Sehun dan Yoona kini tengah merengkuh tubuh satu sama lain dengan erat. Terlihat Yoona mengelus-elus lembut rambut Sehun yang menenggelamkan wajahnya di bahu Yoona. Kali ini mereka terlihat sepasang kekasih yang tengah memadu kasih.

Seketika smirk andalan Kris tercetak miring di wajahnya. “ Kukira kita tak butuh sentuhan kecil, chagiya.”

 

.

 

Tubuh lenturnya kini tengah melika-liku mengikuti alunan musik. Tak dipedulikannya orang-orang sekitar yang tengah memperhatikannya. Ia tenggelam dalam dunianya sendiri. Kini musik berubah melembut seakan menjadi patokan ia menurunkan ritme geraknya menjadi lebih halus. Sepasang mata memperhatikannya intens sejak tadi.

“Hanya memperhatikan seperti biasa, huh?” Taemin menyajikan sebuah ocean blue dengan sentuhan sedikit alkohol pada langganannya itu.

Namja dengan kemeja putih bermotif yang dibiarkan terbuka membuat kaos hitam di dalamnya terlihat itu menoleh ke arahnya sambil tersenyum singkat. “ Hm, memperhatikan saja sudah membuatkuskot jantung apalagi mendekatinya. Bisa-bisa mati muda aku.” Ia memainkan es dalam gelasnya.

Taemin membersihkan tangannya lalu bersandar pada meja. “ Oh, benarkah ini Kai? Kurasa ada setan yang tengah merasukimu.” Ia menggoda temannya yang kembali memandangi yeoja berambut merah yang masih tenggelam di dunianya sendiri.

Senyum manisnya tak hilang dari wajahnya saat ia memperhatikan yeoja itu. “ Ya, aku tengah dirasuki roh cinta.” Ucapnya sambil terus tersenyum.

Taemin mendecak kesal. “ Kalau begitu dekati dia! Kau begitu lamban kali ini.”

“ Tidak mungkin. Aku ragu bahkan ia tak akan lari jika kudekati. Yah, kau tahu peraturan sekolah, namja yeoja, Sehun, dan yang lainnya. Aku akan digantung Sehun jika ia tahu aku mendekati yeoja itu.”

“ Lalu? Kau takut digantung? Ey, kukira dilindas kereta api hingga seluruh isi perutmu keluar saa bukan apa-apa bagimu, lalu hanya dengan ancaman di sekolahmu kau tunduk begitu saja? Jika hyungmu tahu keadaanmu kali ini ia pasti akan tertawa keras di depan wajahmu.”

Namja tan itu menoleh cepat ke barender favoritnya itu. Lalu ia menoleh kembali ke yeoja yang kini telah berhenti bergerak. Terlihat yeoja itu berjalan dengan acuh mendekat ke mejanya.

Kai mendekat ke Taemin lalu berbisik. “ Bagaimana cara mendekati gadis sepertinya?” Mendengar hal itu, Taemin melotot seketika. Ya, bagaimana seorang kim Jongin yang telah dijuluki penakhluk yeoja bisa lupa cara mendekati seorang yeoja?

“ Kau? Ya! Kepalamu bermasalah, Kim Jongin?!” taemin memelankan suaranya ketika si yeoja semakin dekat.

Kai semakin frustasi dibuatnya. Mungkin ia tengah dilanda amnesia tiba-tiba kali ini. “ Ayolah hyung! Aku benar-benar lu-“

“ hey Taemin, 1 fruit punch ekstra es.” Kai dan Taemin membeku seketika ketika yeoja itu telah duduk santai di sebelah Kai. Kedua namja itu saling bertatapan untuk beberapa detik.

“ Ah, oke, segera, Krys.” Taemin lalu mengedipkan sebelah matanya ke Kai yang terlihat gugup lalu meninggalkan mereka unutk membuat minuman.

Kai hanya diam sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Ia memikirkan bagaimana caranya menatap seorang yeoja, memulai pembicaraan atau apalah yang bisa mendekatkannya pada yeoja di sebelahnya. Namun isi otaknya hanya menampilkan penolakan andai-andai yang akan diberikan yeoja itu.

“ Hey, ada apa dengan rambutmu?” Kai mendengus kesal dalam hati ketika kata-kata itu terlontar dari mulutnya. Krystal, yeoja yang duduk di sebelahnya itu menoleh singkat ke arahnya lalu mengerutkan alisnya.

“ Yeah, warna hitam itu monoton. Jadi, mencoba warna lain tak apa, kan?” Senyum dingin itu tak kunjung melumerkan ekspresi es terkenal dari yeoja itu.

Mulai tahu arah pembicaraannya, kai kini terlihat lebih rileks dengan mengeluarkan smirk kecilnya. “ Well, kurasa menarik. Mengingat kau terlihat terlalu dingin dengan rambut hitammu itu, merubah warna merah, kau terlihat err…sedikit funky?”

Krystal menatap manik elang hilam Kai sejenak. Hal itu membuat mereka terlibat dalam saling tatap sejenak. Tenggelam dalam bola mata menyejukkan masing-masing. Lalu diakhiri dengan kekehan kecil dari bibir tipis Krystal. “ Funky… aku suka. Yeah kau tahu sedkit berjiwa bebas, dan aku cocok dengan itu. Dan kau orang pertama yang mengatakan hal positif tentang rambutku. Orang lain mengatakan ini aneh, tak cocok dan bla bla bla.”

“ Ya, memang sedikit berbeda. Tapi tidak untuk kata aneh menurutku.” Tangannya memain-mainkan gelas kosong di depannya.

Krystal menilik seisi club yang diisi anak muda dengan pakaian glamour mereka. Lalu ia mengamati lantai dansa yang masih saja penuh dengan orang bergerak abstrak. “ Wanna dance with me? Aku merasa hampa jika hanya bergerak sendiri. Kudengar kau rajanya jika menyangkut soal dance.”

Kai menoleh dengan smirknya tak menyangka yeoja di sebelahnya merespon dengan baik. “ Yeah, kau tak takut dengan Yoona atau semacamnya? Kita akan musnah jika ketahuan.” Ucapnya enteng seakan itu hanya candaan.

Krystal tersenyum jenaka. “ Ouch, ada yang ketakutan disini kurasa. Lagipula, peduli setan tentang aturan itu. Kajja!” Tangan lembut itu menyentuh pergelangan tangan Kai dan menariknya menuju ke lantai dansa.

“ Yeah, aturan setan itu memang nonsense.”

.

.

.

TBC

 

28 komentar di “Rival [Chapter 3]

  1. Lo yoona sm sehun knp kok bs kyk gt?
    Owwwhhhh yuleon sm kris gege emang udh pacaran to.. ahahahaahahaha.
    Dtgu part selanjutx 😀

  2. yes, ternyata bener kalo KrisYul itu dating, , sekaran tinggal Yoong ama Sehun, trus KaiStal. ,keren thor next jan lama-lama ne, , vendaznya juga ne jan lama-lama

  3. yes, ternyata bener kalo KrisYul itu dating, , sekaran tinggal Yoong ama Sehun, trus KaiStal. ,keren thor next jan lama-lama ne, , vendaznya juga ne jan lama-lama.

  4. Kereeen cingu!!!wuahh yuri unnie dah jdian trnyata ama kris oppa,,hehehhe suka bgt sma krisyul couple.moga” moment krisyul lbh dibnyakin utk next part:) yoona knp bsa prgi breng ama sehun ya??aduh bner” pnasaran bgt sma part slanjutnya,q tnggu ya cingu.mudah”an publish nya g lama,keep writing!!gomawo.

  5. Keren bgt hehehehe
    ternyata yul & kris ud jadian hehehe
    aku suka m pairing krisyul hehehehe kalo bisa next part dibanyakin krisyul nya thor wkwkwkwk
    ak penasaran knp yoona bsa breng sama sehun hehehehe ditunggu next part nya thor , gk sabar nunggu update yg ini sama yg vendaz jga thor hihihi ^_^v

  6. Yeheyyyy! Yul-kris, yoon-hun, krys-kai~ ketiga pasangan yg sudah terungkap buktinyaaa~ cepat dilanjut yaa… Dan kalo boleh, cantumin twitter kaka dongg, biar kita bisa follow dan selalu tau kapan kaka udh update 😀 hehe

    Anyway, aku agak bingung knp sehun yoona bisa perang gitu, dan kenapa itu yoona bisa ama sehun ke rumah sehun? Hehe mohon diungkap sesuai alur cerita ;;) gumawo

  7. itu si Sehun sama Yoona kenapa ? udah pacarankah?:o aduh bangkai , lu pan playboy..masa cara ngedeketin krystal aja gak tau-_-

  8. Hahaha, jd krisyul officially dating nih yaa.. tp kasian hrs backstreet.. mulai complicated ceritany, knp yoona bs tiba2 1 mbl sm sehun? Knp sehun ngajak yoona krmhny? Knp yoona bs ngelus2 punggung seera pdhl mereka g saling kenal.. heemm #deepthinking
    Kai itu di club sm krystal ad hubungan ap y? Knp krystal jd dj? Dan kkp playboy mcm kim jong in bs g tau cara deketin perempuan? Nervous klo d dpn krystal yaa? Ehem ehemm.. #ceileeh

    Dtunggu next partny y Kj! 2 thumbs up! Fighting!

  9. let me guess, smuanya pada pacaran diem2 pasti yakan? kkkkkk~~~~ ahhh lanjut authorrr gak nyangka smua bgsbgs bgt ffnya^^ annyeong^^

  10. omo omo omo,,
    mulae terlihat semua,,
    gg nyangka yuri ama kris,,tp yg bkin kaget sehun ama yoona,,gg sabar nunggu next chapt,,

  11. annyeong…
    daebakk…
    wah..wah.. makin seru aja..
    ternyata walau di luar musuhan, tp sbenarx mreka menjadi couple” y…
    hyhyhy.. bagus bgt..
    lanjut chapterx thor ..
    gomawo 😉

  12. wah..wah.. makin seru aja..
    ternyata walau di luar musuhan, tp sbenarx mreka menjadi couple” y…
    hyhyhy.. bagus bgt..
    lanjut chapterx thor ..
    gomawo 😉
    DAEBAAK…

Leave Your Comment