First Class {CHAPTER 3}

first

Author : Wuu |Genre : School life, Friendship, Fluff.|Rating : PG-16|Length : Chaptered

Summary  :

Kwon Yuri yeoja yang berusia 18 tahun ini adalah seorang model sekaligus seorang mahasiswi di unniversitas terkenal. Suatu keterpaksaan membuatnya terpaksa terus dekat dengan seorang namja yang membuat kehidupannya penuh dengan kejengkelan dan amarah. Tapi tak jarang namja itu mengusap air mata Yuri.

.

.

.

Typo bertebaran!

Teaser | Chapter 1 | Chapter 2

 

Review Chapter 2 :

Ekspresi mereka berdua saling tersontak satu sama lain. Yuri benar-benar tidak menyangka jika Kris Wu adalah Kris yang beberapa waktu lalu mengotori lantainya. Dan Kris benar-benar tidak tahu jika Yuri adalah yeoja menyebalkan yang menindihinya waktu itu.

 

“ Apa yang—“ Mereka mengucapkannya bersama-sama.

“ Apa yang kau lakukan disini!!!” Sekali lagi, mereka mengucapkannya bersama-sama.

[—]

 

Bibir itu masih terbungkam selama hampir satu setengah jam perjalanan. Mungkin hanya sesekali menguap dan menutup mulutnya kembali. Yuri masih berusaha menikmati lagu yang berdentum diearphonenya, tapi rasanya lagu ini sama sekali tidak merasuk dalam dirinya. Yuri, seorang Yuri bukan seorang yeoja pendiam seperti ini. Tapi tidak mungkin jika Yuri memulai sebuah percakapan dengan namja menyebalkan itu. Ditambah lagi sepertinya namja bernama Kris Wu itu tidak mengindahkan kehadiran Yuri disampingnya. Bahkan ia sudah terlelap sejak 15 menit pertama saat bus ini berangkat.

 

Karena AC yang terlalu memancar, ataukah karena bibir yang tak bergerak dapat membuat mual ? Hari sudah cukup malam, beberapa mahasiswa disekitarnya terlihat sudah terlelap. Begitupun dengan Kris. Beberapa kali Yuri mencoba menggosok-gosok perutnya, berharap rasa mual ini akan berkurang. Tapi nampaknya hal ini membuat rasa mualnya semakin parah.

 

Sepertinya sudah tidak bisa dibendungkan lagi. Yuri mencoba mengobrak-abrik isi tasnya untuk berusaha menemukan kantong plastik, tapi nihil. Tak ada satupun disana. Kris membuka matanya pelan merasakan kursinya yang terasa tidak tenang. Dia mencoba tidak peduli ketika melihat Yuri tengah menggledah tas mencoba menemukan sesuatu. Baru saja Kris mencoba untuk kembali terlelap, tapi ekor mata ini menangkap gambaran Yuri tengah meraih tas ransel milik Kris.

 

“Mwo ? apa yang kau lakukan ?”

“Emm.. kau punya kantong plastic?” Yuri berusaha berbicara dengan menahan makanan yang mendesak untuk keluar dari mulutnya itu.

“Ka..kau mau muntah ?”

 

Wajah Kris terlihat kaget seketika ketika Yuri menjawabnya dengan sebuah anggukan. Yeoja itu terlihat benar-benar tidak dalam kondisi yang baik. Mukanya pucat semu dengan kedua tangan yang setia menutupi mulutnya. Ditambah keringat dingin yang masih mengalir didalam suhu bis yang dingin ini.

 

Kris terlihat kebingungan. Jika yeoja ini muntah dihadapannya, itu dapat memicu rasa mual pada dirinya. Kris terlihat berusaha membangunkan teman didepan dan dibelakang bangkunya. Tapi tak seorangpun yang mau bangun dan mendengarkannya. Nampaknya Yuri sudah tidak dapat membendung semua ini terlalu lama. Sebelum seluruh cairan menjijikan itu tertumpah ruah diatas bajunya, Kris berdiri dan mengambil sebuah tas jinjing dari loker diatasnya. Tepat, tepat saat Yuri mengeluarkan seluruh muntahannya, Kris sudah mengatongkan sebuah tas didepan Yuri.

 

Yuri membuka matanya. Menyadari sisa makanan yang sudah keluar dari mulutnya membuat dirinya merasa lega. Ia meraih sebuah tissue yang entah dari mana Kris dapatkan.

 

“Gomaw—“

 

Yuri membelalakkan matanya ketika melihat tas pink parasitnya penuh dengan muntahan dan Kris yang terlihat sibuk dengan buku-buku yang sedang ia peluk.

 

“ Apa yang—kenapa kau-?” Wajah Yuri terlihat sangat marah. Mungkin AC yang tadi terasa dingin, kini mulai memanas. Bagaimana tidak, ia hanya membawa beberapa pasang pakaian didalam tasnya, tapi semua pakaian itu kini penuh dengan sisa makanan dari mulutnya.

 

“ Harusnya kau berterima kasih. Karena sudah kubantu. Hanya buku-bukumu yang bisa kuselamatkan. Ini tasmu, buang saja sendiri. Menggangu orang tidur saja.”

 

Emosi Yuri semakin melonjak ketika melihat Kris menyerahkan tas parasitnya yang bersiikan muntahan diatas pahanya. Sedangkan Kris mencoba untuk kembali terlelap. Tanpa segan-segan Yuri membuka resleting tas itu dan menumpahkan seluruh isinya diatas kepala Kris. Merasakan cairan bau,hangat,dan menjijikan yang mengalir diatas dadanya, Kris membuka mata. Air wajahnya berubah seketika, sedangkan Yuri hanya memberikan Smirk khasnya dihadapan Kris.

 

“ Kita impas!” Ujar Yuri sambil melemparkan tas berisi baju yang penuh dengan muntahan tepat didepan wajah Kris.

“ Ya!!! Yeojaa GILAA!!!!”

 

[–]

 

Yuri membuka matanya perlahan. Setelah kejadian semalam, ia memutuskan untuk duduk disamping kernet dan supir. Setidaknya disana ia lebih dianggap manusia daripada harus duduk dengan namja bernama Kris itu.

 

Mata Yuri menangkap pemandangan luarbiasa bagus didepannya. Dengan kaca depan bis yang sangat lebar. Yuri melihat sepanjang jalan adalah pesisir pantai. Biru jernih. Dengan burung,burung yang berterbangan disekitar sana. Sebuah senyum merekah disudut-sudut bibir yeoja itu.

 

“Welcome to Jeju island..” Bisiknya pada diri sendiri.

 

Beberapa jam setelah bus ini menginjakan diri ditanah pulau Jeju, Ia melakukan pemberhentian pertamanya didepan sebuah motel dengan aksen cat berwarna putih dihiasi dengan warna-warna pelangi disampingnya.

 

Yuri merekahkan kedua lengannya begitu saja ketika menginjakkan kakinya diatas tanah pulau Jejul. Andaikan ia berada satu motel dengan Ji Hyun, pasti praktikum kali ini akan terasa lebih menyenangkan. Tapi sayang, Ji Hyun berada beberapa km dari motel miliknya ini.

 

Seseorang tengah mendorong kecil bahu Yuri hingga membuat khayalannya tentang pulau Jeju ini membuyar begitu saja. Ia melihat punggung seorang namja yang sudah berjalan didepannya. Ya, siapa lagi jika bukan Kris. Mau tidak mau Yuri harus mengikuti kemana namja bodoh itu pergi. Karena bagaimanapun mereka akan tinggal satu tempat selama satu minggu kedepan.

 

“ Berhenti mengikutiku.” Ucap Kris yang masih berjalan dengan jarah 3 meter didepan Yuri. Mendengar nada yang tidak menyenangkan, Yuri menghentikan langkahnya sementara, kemudia berjalan cepat dan menggapai kepala Kris untuk menjitaknya.

 

“PABO! Siapa yang mengikutimu?! Aku hanya ingin tahu dimana ruanganku.”

 

“ lalu apa hubungannya denganku?”

“ kau ini memang bodoh atau apa ? Bacalah!”

 

Jemari cantik Yuri menunjukan pada sebuah deret tulisan pada gantungan yang berada pada kunci yang Kris bawa.

 

‘ Kwon Yuri& Kris Wu’s room’

 

Mungkin terkejut, itulah yang Kris rasakan. Ia mencoba mengingat ingat ucapan Sehun beberapa waktu lalu yang mengatakan jika satu tim akan tinggal pada satu pavilliun yang sama. Kris kira anak itu tidak benar-benar dengan ucapannya, tapi ternyata semua ini benar. Kris mencoba tidak menampakkan wajah terkejutnya. Ia mengangkat kepalanya kearah lain dan melanjutkan jalannya meninggalkan Yuri. Yeoja itu hanya memanyunkan bibir ketika Kris meninggalkannya.

 

“ Ya! Tunggu!!” Teriak Yuri.

 

Kamar dengan no 212 tengah ada dihadapan Kris dan Yuri. Kris mendapati ekor matanya menangkap mata Yuri yang melihat kearahnya. Perlahan diputarnya knop pintu berwarna putih itu. Dan tanpa aba-aba mereka berdua berlari memasuki ruangan dan mencari kamar untuk berebut tempat tidur.

 

Mereka mendarat dengan waktu yang nyaris sama persis. Mereka merebahkan kedua tangan mereka berusaha menguasai tempat tidur dengan ukuran King itu.

 

“YA! Menyingkirlah, aku yang lebih dulu mendapatkan tempat tidur ini Kris!” Sebuah guling besar ditangan Yuri mencoba memukul-mukul dada bidang Kris.

 

“Aniyoo! Aku yang lebih dulu, kau saja yang pergi.”

 

“ Kau ini namja! Harusnya kau yang mengalah. Bagianmu di sofa, aku sudah capek. Aku mau tidur di kasurku!”

 

“Kasurmu? Ini milikku. Kau saja yang tidur disofa. Kau kira hanya kau yang lelah? Aku juga.”

 

Selang beberapa menit mereka masih beradu mulut diatas tempat tidur yang sekarang sudah berantakan. Semua ini tidak ada gunanya. Tidak ada satupun dari mereka yang mengalah. Keduanya masih merebahkan kedua tangannya. Walaupun tangan-tangan itu saling menindihi satu sama lain mereka sudah tidak peduli. Rasa lelah ini sudah meradang pada tubuh mereka berdua. Membiarkan posisi ini untuk sementara hingga membawa mereka kea lam mimpi

 

 

[–]

 

Yuri membuka matanya pelan. Beberapa detik diam untuk mengingat-ingat waktu sebelum dirinya terlelap. Ya, sekarang ia ingat, ia sedang satu ranjang dengan namja yang serupa dengan alien. Dengan cepat dan pasti Yuri membalikkan tubuhnya menghadap sisi lain tempat tidur ini. Bahkan Yuri sudah mempersiapkan mental jika terjadi sesuatu selama ia tertidur.

 

Dengan sigap Yuri membalikkan diri. Tapi tempat itu kosong. Sisi lain tempat tidur ini kosong. Yuri mengambil posisi duduk. Dilihatnya atribut pakaian yang ia kenakan masih lengkap. Jadi, tidak terjadi apapun selama ia tidur. Hal itu dapat membuatnya sedikit bernapas lega.

 

“ Dimana namja itu?” Bisiknya pada diri sendiri. Yuri berjalan mengendap dan mencari Kris. Dilihatnya pintu kaca menuju balkon yang sedikit terbuka membuat gorden putih bergerak mengikuti arah angin. Yuri berjalan mendekatinya untuk menutup pintu itu.

 

Belum seutuhnya Yuri menutup pintu geser itu, ia menangkap sosok namja dengan tubuh tinggi tengah terbaring di sofa balkon.

 

“ Kenapa dia tidur disini? Bukankah didalam ruangan juga ada sofa?”

 

Yuri rasa beberapa serangga dan angin dingin diluar membuat tidur Kris tidak nyenyak. Bahkan karena tubuhnya yang terlalu tinggi, ia harus menggantungkan sebagian kakinya. Tapi tidak mungkin jika Yuri membangunkan Kris, karena hal itu dapat membuat keadaan menjadi ricuh seketika.

 

Yuri berjalan menuju tempat tidur, mengambilkan sebuah selimut. Lalu perlahan ia menyelimuti tubuh Kris. Tubuh Kris merespon hal ini, tanpa sadar namja ini menarik ujung tangan Yuri yang akan menarikkan selimut untuk menutupi tubuhnya.

 

“Hyerin, tetaplah disini.” Kris menarik tangan Yuri dan memeluknya hangat.

“ Aissh! Ada apa dengan namja ini?!”

 

Baru saja Yuri akan menarik paksa kembali tangannya. Tapi tidak ketika ia melihat air mata menetes dari mata Kris yang masih terpejam. Bahkan kini suhu tubuh Kris sangat tinggi. Yuri mencoba melepaskan tangannya pelan. Memegang dahi namja ini untuk memastikan suhu tubuhnya. Mungkin hampir 370 celcius.

 

Yuri segera berlari menuju dapur kecil yang ada di pavilliun ini. Mencari handuk dan air hangat. Lalu kembali pada Kris. Diperasnya pelan handuk kecil itu dan ditempelkan pada dahi Kris. Walaupun menyebalkan, tetapi Kris tetaplah teman satu regu dengan Yuri. Jika terjadi sesuatu pada Kris, Yuri juga tidak bisa segera menyelesaikan uji praktikum ini bukan?

 

Tubuh Yuri terasa lengket. Mungkin karena ia belum mandi sejak selama perjalanan menuju pulau Jeju ini. Tapi jika ia mandi, tidak mungkin ia memakai baju yang sekarang ia pakai. Sudah terlalu kotor, bau, dan berkuman. Kwon Yuri tidak bisa berpenampilan kotor seperti itu.

 

Diwaktu yang bersamaan, ia melihat koper berwarna hijau tosca disamping meja.Sepertinya kodenya sudah terbuka. Yeoja itu melirik Kris yang masih terlelap. Dan kembali menatap koper tosca itu dengan ragu.

 

“ Mungkin tidak apa-apa jika aku meminjam baju miliknya.” Seru Yuri pada dirinya sendiri. Dengan cepat ia mengambil sebuah kaos dan celana pendek milik Kris tanpa melihat isi koper itu dan berlari menuju kamar mandi.

 

[–]

 

Kilauan matahari pagi dipulau Jeju menyinari tepat diwajah Kris. Namja itu membuka matanya pelan. Disadarinya sebuah selimut yang entah sejak kapan menempel pada tubuhnya, dan sebuah handuk yang sudah tidak hangat terjatuh dari dahinya. Ia memutar tubuhnya pelan. Berharap rasa pegal yang ia rasakan akan hilang begitu saja.

 

“ Apa yeoja itu yang memberikan selimut ini? Kurasa tidak mungkin. Tapi siapa?”

 

Kris menarik pintu kaca dari balkon. Memasukkan kepalanya terlebih dahulu. Mewaspadai sesuatu akan terjadi. Sunyi sekali, tidak seperti saat pertama kali ia memasuki pavilliun ini. Kris berjalan menuju meja makan untuk mengambil segelas air putih. Ketika ia meneguk air dari gelas itu, tanpa sengaja ia mendapati Yuri tengah terbaring diatas tempat tidur.

 

Air itu terasa menggumpal dan salah masuk saluran. Kris benar-benar tesedak dan membuatnya terbatuk-batuk keras untuk berusaha mengeluarkan air itu. Mungkin suara yang keluar dari Kris membuat Yuri terbangun dengan paksa. Matanya masih sembab.

 

“ Ya!! Diamlah!”

 

Kris sudah berhasil menetralisir air yang menyedakkan tenggorokannya. Ia bejalan cepat mendekati Yuri dengan wajah sebal. Mengambil guling yang terjatuh dibawah tempat tidur dan memukulkannya pada tubuh Yuri.

 

“Yuri-a! Bangun!! Ayo bangunn!!”

 

Dengan wajah lesu. Mata yang masih tertutup. Dan air liur yang belum dibersihkan, Yuri terduduk menuruti ucapaan Kris. Tubuhnya yang tidak kuat menopang berat bdan harus terpaksa di pegang oleh Kris.

 

“ Hei! Ayo bangun. Lepaskan baju itu! Kenapa kau bisa memakai bajuku?!”

 

Seketika itu juga Yuri membelalakkan matanya. Menyadari kesalahannya yang telah disadari oleh Kris. Tapi Yuri masih pura-pura mengantuk untuk mengelabuhi namja itu. Dan melemparkan tangan Kris yang tadi menopang tubuhnya.

 

“ Aku pinjam. Kau tak ingat sudah mencampurkan muntahan pada isi tasku? Sudahlah aku masih mengantuk…” Yeoja itu kembali terperosok pada tempat tidurnya.

 

“ Aniyo! Lepaskan bajuku! Itu baju terakhir yang kumiliki, dan kau memakainya?Kajjaa!! Cepat bangun Kwon Yuri!! Kembalikan bajuku.”

 

“Tidak.” Jawab Yuri lesu.

 

“ Kembalikan sekarang juga.”

 

“ Aniyo.”

 

“ Ya!! Kau melepasnya sendiri atau aku yang melepaskannya untukmu?!”

 

Ucapan Kris barusan membuat Yuri benar-beanr terbelalak. Rasanya air liur dari dalam tenggorokannya susah sekali untuk ditelan. Dan otaknya sudah tidak tahu harus menjawab apa lagi. Mungkin diam, dan pura-pura tertidur adalah hal efektif. Ya, itu yang akan Yuri lakukan saat ini.

 

“ Kau lepaskan sekarang, atau aku yang melepaskannya untukmu Kwon Yuri ?” Tegas Kris sekali lagi.

 

Otak Yuri mulai meradang. Ia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Tiba-tiba ia terduduk, membuat Kris sedikit terkejut. Lalu mengangkat kedua tangannya keatas.

 

“ Jika kau mau melepaskannya. Lepaskan saja! Aku hanya ingin tidur!”

 

Kini giliran Kris yang kehilangan kata-kata. Ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Ia harus memakan kembali ucapannya.

 

“ Bu.. bukan seperti itu. Ya!! Sudahlah sudah! Pakai saja baju itu!”

 

Yuri kembali terjerembab diatas tempat tidur, dan Kris berjalan kearah kamar mandi dan menutup pintunya. Tubuhnya yang tinggi bersandar pada wastafel dan menatap wajahnya di kaca dinding.

 

“ Hufftt.. Apa dosaku hingga aku satu regu dengan yeoja bodoh itu.Baru sehari saja seperti ini, bagaimana dengan satu minggu kedepan? Aish!! Jinja!!!”

 

 

 

 

 

 

 

 

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

62 komentar di “First Class {CHAPTER 3}

  1. lucu sgttt . kocak abis. suka sm prtngkarannya. yaampun yul jrok bgt
    ampun kriss cm bwa satu baju ap ? kn smpe sminggu.
    pkoknya suka suka suka, lanjut chingu semngat

  2. Sihaa kayak suami-istri aja tinggal satu apartemen:D, kak wuuuu keren ;;), ditunggu next chaptnya, harus lebih panjang yaaa! BIGthanks :

  3. Hyerin??? Siapa itu???
    Pacar kris gege yg dlu kah???
    Wahhh g sabar mau tau kelanjutanx..
    Dtgu.. fighting!!!!!

  4. Huahahahaha.. wuu, congrats!! The plot of the story sounds good n really entertaining.. this is so funny! Stupid couple..

    kris tega bgt ngasih tas yuri buat dimuntahin, kan yuri jd g pny baju ganti lg.. mana kris jg g bw baju bnyk, heraan.. udah tau mau nginep 1 minggu, koq bw baju sdkt? Udaah, yuri dipinjemin dulu 1 pasang baju.. bsk suruh dia beli baju sndr.. bnr tuh kt kris.. g kebayang wkt 1 minggu ke dpn kya gmn klo hr pertama aj mreka lalui dgn adu mulut, rebutan ini itu, dll.. tp yuri diem2 baik yaa, care sdkt sm kris begitu jg sebalikny.. omoo.. my krisyul feels~

    Cant wait for the next part, wuu.. please make more krisyul moment! Suka bgt sm ff nya, apalagi pairingny.. smoga bs cpt di update yaa.. fighting!

  5. Wahhh ffnya keren+lucu onnie wuu..
    Hahaha yuri onnie jorok dan kris oppa kok cuma bawa satu baju buat satu minggu ya?
    Next chapter onnie….
    Hwaiting!!!

  6. annyeong aku udah baca lumayan banyak ff di blog kamu ini loh, bagus bgt ceritanya apa lagi kalo ada yoonA nyaa, kyaaa aku suka bgt. teruskan terus ya nulis ffnya !!!!

  7. Huwaaaaa suka skali sm jalan ceritanyaaaa ini kris sama yuri lucu banget looh hahahaha

    Kris sm yuri ini kelakuannya mirip mirip ya . Hhahahaa mau menang smua , gada yg mau ngalah . Hahaha dtunggu chap slanjutnya 😉

  8. Huwaaaaa suka skali sm
    jalan certy,,kris
    sama yuri lucu banget
    hahaha
    gmn two musti tgl brg 1mingu lg,,kkkkkkk

  9. Huwaaaaa kkkkk suka skali sm
    jalan certy,,kris
    sama yuri lucu banget
    hahaha gg kbyang
    gmn two musti tgl brg 1mingu lg,,kkkkkkk

  10. Wahh.. Yuleon mabuk gra2 gk d ajk ngmong.? Itu seh slah krispaa, yuleon dasarnya emg hiperaktif. Tpi krispaa jg dpet muntahannya yuleon,, hahahahah gmna y ekspresinya?? #tpikasihan jg

    next.. Next..

  11. Hahaha lucu2 🙂
    Kris apa ga liat dulu yah dalem isi tas nya itu apa 😀
    gokil abis ngeliat tingkah mereka berdua, yg suka berantem, tapi kadang2 so sweet 🙂

  12. Ping balik: First Class {CHAPTER 5} | SAY - Korean Fanfiction

  13. Ping balik: First Class {CHAPTER 6} | Exo Kingdom Fanfiction

  14. Ping balik: First Class {CHAPTER 6} | SAY - Korean Fanfiction

  15. Ping balik: First Class {CHAPTER 7} |

  16. kok sekolahnya boleh ya cewe sama cowo satu kamar gitu ckck bisa aja nih bikinnya thor haha yuri perhatian juga sama kris >_< move on dong kris ga cape apa terjebak masa lalu gitu #apasihgue

  17. Ping balik: First Class {CHAPTER 7} | SAY - Korean Fanfiction

  18. Nahh,,,, Yuri g punya bju lagi nohh,,, nyolong deh yg pya Kris wkwkwk… pertinyiinnyi,,, Kris badannya kan gede,,, tinggi,,, emg bajunya kga kedodoran di tubuh yul yg mungil2 gtu? Nahh,,, Kris brani ga buka bajunya Yul?? kok malah diem sihh?? wkwkwk…

    kocakk authornimm,,, di next ya….

Leave Your Comment