First Class {CHAPTER 6}

frst

Author : Wuu |Genre : School life, Friendship, Fluff.|Rating : PG-16|Length : Chaptered

Summary  :

Kwon Yuri yeoja yang berusia 18 tahun ini adalah seorang model sekaligus seorang mahasiswi di unniversitas terkenal. Suatu keterpaksaan membuatnya terpaksa terus dekat dengan seorang namja yang membuat kehidupannya penuh dengan kejengkelan dan amarah. Tapi tak jarang namja itu mengusap air mata Yuri.

.

.

.

Typo bertebaran!

Teaser | Chapter 1 | Chapter 2  | Chapter 3  | Chapter 4 | chapter 5

Review Chapter 5 :

 

“Jika aku memberikanmu sesuatu. Apa kau bisa berjanji untuk tetap menyimpannya? Karena aku akan memberikanmu sesuatu yang sangat penting untuku.”

“Tentu saja. Benarkah? Aku tidak sabar untuk waktu itu.”

“ Sesuatu yang selalu menjagaku.. Dan suatu saat benda itu akan menjagamu.”

 

 

TBC

 

 

[–][–]

 

Hembusan angin malam kini terasa lebih dingin. Bulan dan bintang-bintang malam menjadi sahabat Kris untuk merenung. Suara deburan ombak pantai beralun lembut senada dengan lonceng-lonceng bamboo yang bergantungan sepinggir pantai. Kris masih duduk ditepi pantai sambil menyembunyikan kepalanya diantara kedua lututnya.

“Apa aku berbicara terlalu keras pada yeoja itu?” Katanya sambil menatap langit yang nampak terang malam ini.

 

“ Tapi, dia hampir memisahkan ku dengan Hyerin.” Sekarang Kris menatap sebuah gelang yang berada digenggaman tangannya.

 

Kau pikir berbicara sendiri itu gila? Bagi Kris, itu memanglah kebiasaannya. Namja itu masih merasa risau dengan perasaannya sendiri. Antara merasa bersalah telah membentak Yuri. Dan antara geram karena akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga dari Hyerin. Kris tidak tahu betul pukul berapa sekarang. Mungkin hampir 9 malam. Tapi Kris masih ingin berada disini.

 

Tes… Tess… Tess

 

Bulir bulir air dari langit baru saja menetes pada kepala Kris. Kris tidak tahu mengapa, dimalam seterang ini haruskah hujan turun? Sebelum hujan turun, namja itu memutuskan untuk kembali ke Villa. Suara engsel pintu terdengar jelas. Kris memasukan kepalanya terlebih dulu mewaspadai serangan dari Yuri. Tapi villa ini sepi. Tak ada suara ricuh. Bahkan sepertinya villa ini kosong.

 

Kris mencoba mengabaikan semua ini. Mungkin Yuri sedang keluar untuk membeli sesuatu. Tapi ini hampir pukul 10 lebih, dan Yuri belum juga keluar. Sedangkan diluar sana hujan sudah turun dengan derasnya. Kris masih mencoba menepiskan rasa khawatirnya. Tapi nampaknya ia sudah tak dapat menahan semua ini. Dengan sigap Kris meraih jaket kulitnya dan sebuah payung. Tanpa basa basi ia menembus hujan dan mencari yeoja itu.

 

“Yuri-ah!!! Yuri!!”

 

Tak ada sahutan dari sang pemilik nama. Kris sudah mencari ketepi pantai, area parkir, dan kini ia berada disebuah taman yang berada tak jauh dari villa mereka. Kris mengeluarkan handphonenya dari saku. Seperti tak perduli jika kini tangannya sudah basah kuyup, Kris memencet layar ponselnya dan mencari nama Kwon Yuri dari daftar kontaknya. Kosong. Kris lupa jika ia memang tak memiliki nomor ponsel yeoja itu.

 

“Dasar bodoh. Dimana kau Yuri?” Gerutu Kris pada dirinya sendiri.

 

Kris melanjutkan pencariannya. Taman ini sangat luas hingga ia membutuhkan waktu lebih lama berada ditaman ini untuk mencari Yuri. Payung itu terasa tak berfungsi, walaupun memakai payung sebesar itu tetap saja tubuh Kris mulai basah. Tiba-tiba saja sebuah sorotan cahaya menyorot kearah Kris. Membuat namja itu menutup matanya menghindari silauan itu. Ketika silauan itu pergi. Kris menatap seorang Yuri yang tengah berteduh pada pinggir toko yang sudah tutup sambil memainkan senter yang ia bawa. Kris merekahkan senyumannya melihat yeoja itu. Akhirnya ia merasa lega setelah meneukan Yuri dalam kondisi baik baik saja.

 

Seseorang dengan tubuh yang basah memeluk tubuh Yuri dari belakang. Yuri, ya Kwon Yuri. Tanpa melihat siapa sosok dibelakangnya, dengan mudahnya ia memukuli kepala orang itu dengan senter yang ia bawa sambil berteriak meminta tolong.

 

“Ya!! Ya!! Hentikan Yul! Ini aku Kris!”

 

Seketika itu Yuri menghentikan aksinya dan membuka matanya. Benar saja, itu Kris. Sejak pertengkarannya dengan Kris sore tadi, Yuri sudah mencari Kris kemana-mana. Bahkan sampai ia terjebak dengan hujan malam malam seperti ini. Yuri merasa bersalah karena menyembunyikan gelang yang nampaknya sangat berarti bagi namja itu.

 

“Kris! Akhirnya aku menemukanmu.” Tanpa basa basi Yuri ganti memeluk tubuh Kris. Dan setelah Yuri menyadari Kris membalas pelukannya. Yeoja itu segera melepaskan diri.

“ Apa yang kau lakukan disini? Ini sudah terlalu larut untuk seorang yeoja sendirian ditaman seperti ini.” Gerutu Kris dengan tatapan tajam kearah Yuri.

“Aku sedang mencarimu.”

“Kau? Mencariku ?”

“ Ya. Aku menyesal telah menyembunyikan gelangmu. Sepertinya benda itu sangat berarti untukmu. Jadi, maafkan aku.” Tunduk Yuri.

“Kau? Mencariku? Hahaha! Seorang Kwon Yuri mencariku? Hahaha.” Tibatiba saja Kris tertawa geli mendengar pernyataan Yuri. Ia kira Yeoja itu akan marah karena ucapannya yang sedikit kasar tadi sore. Tapi kini semua pemikiran itu buyar dengan sendirinya.

“ Ya!! Kenapa kau tertawa! Lalu kenapa kau basah basah kemari? Kau juga mencarikukan?!” Seketika itu tawa Kris lenyap seketika.

“A-aniyo. Aku hanya mecari udara segar.”

“Mana mungkin mencari udara segar sampai basah kuyup seperti ini? Dan tadi juga kau memelukku setelah kau menemukanku.”

“Ya. Itu tadi aku terlepeset setelah melihatmu. Jadi aku tidak sengaja memelukmu.”

“Sudahlah hentikan. Mau seperti apapun kau tidak akan mengakui hal itu. Lebih baik sekarang kita pulang. Untung kau membawa payung. Jika kau tidak membawa payung, lebih baik aku berada disini sendirian semalaman daripada harus bersamamu semalaman disini.”

 

[–]

 

Hari masih fajar. Hari ini adalah saatnya untuk para mahasiswa praktikum untuk berlibur. Jadwal pratikum kosong hari ini. Dan akan dimulai lagi besok. Yuri memutuskan untuk jogging disekitar tepi pantai pagi ini. Dengan sebuah headphone ditelinganya Yuri menikmati lari pagi dengan udara yang segar.

 

Mungkin karena terlalu menikmati hingga Yuri tak mengetahui sebuah karang besar yang terdampar didepannya. Yuri tersandung hingga karang itu pecah tertimpa dirinya. Beberapa serpihan karang itu mencap pada betis dan paha Yuri. Mungkin cukup dalam hingga membuat Yuri meringis kesakitan.

 

Kris baru saja keluar dari kamar mandi. Matanya masih sembab mengantuk. Pandangannya tertuju pada suara pintu utama yang terbuka. Sosok Yuri keluar dari sana sambil berjalan pincang. Kris mencoba tak perduli, tapi nampaknya yeoja itu benar-benar kesakitan hingga ia melihat beberapa aliran darah pada kaki yeoja itu.

 

“Kau kenapa?” Sambil berlutut melihat kondisi kaki Yuri.

“Jatuh, dan terkena serpihan batu karang ditepi pantai.”

 

Tanpa aba-aba Kris membopong tubuh Yuri dan menidurkannya diatas sofa. Bak seorang dokter, Kris melihat dan memeriksa sepihan seprihan karang itu.

 

“Tunggu sebentar. Akan ku obati. Dan kau jangan bergerak. Semakin kau bergerak semakin seprihan itu menancap dalam didalam dagingmu.”

 

Yuri hanya mengangguk Manahan rasa sakit ada kakinya. Sedangkan Kris sedang membuka kotak PPPK dan megambils ebuah air hangat dan handuk kecil.

 

Kai, dan Sehun. Mereka merasa belum puas dengan kejutan yang gagal beberapa waktu lalu. Ini masih pukul 8 pagi. Biasanya Kris masih tertidur dengan pulasnya. Mereka berdua ingin memberikan balasan sebagai surprise yang gagal kemarin.

 

Suatu keberuntungan bagi mereka karena villa mereka tak jauh dari villa Kris. Dengan baju santai dan kaca mata hitam mereka berjalan mengendap kearah pintu villa itu.

 

“Langsung kita dobrak saja hyung!” Ajak kai bersemangat.

“ Ide bagus!”

“ 1,2..”

 

“Aaaa… Pelan pelan Kris!”

 

Untung saja mereka berdua belum benar-benar mendobrak pintu itu. Karena baru saja mereka mencengar jeritan Yuri dari dalam. Otak yadong Kai mulai active kembali. Dalam pikirannya sudah membayangkan sesuatu yang tidak tidak antara Yuri dan Kris sekarang. Ia menahan Sehun dan menajamkan pendengarannya.

 

“Diamlah! Aku sudah pelan-pelan. Jika tidak cepat ditarik nanti kau yang sakit sendiri”

 

Sehun dan Kai kini saling menatap dengan tatapan konyol mereka masing-masing.

“Hyung.. kau dengar itu? Nampaknya sahabatmu itu sudah diperjakai.. hhihihi..”

“Kau benar Kai. Ssstt diam, nanti mereka mendengar suara kita. Lebih baik kita pergi, daripada menggangu kenikmatan mereka.” Sebelum Sehun beranjak pergi. Kai memegangi tangan Sehun

 

“Ayolah Hyung. Kita harus menjadi saksi anatara mereka berdua. Kita tinggal duduk disini dan mendengarkan apa yang mereka lakukan. Jadi ketika mereka selesai, kita bisa memberikan surprisenya.bagaimana ?”

 

“Hmm.. dasar otak yadong. Baiklah baiklah.”

 

Kedua namja itu masih setia duduk bersilang didepan pintu villa Kris dan Yuri. Dengan telinga yang menempel pada daun pintu yang tertutup itu. Beberapa suara dari dalam membuat Sehun dan Kai tidak tahan untuk menahan tawanya.

 

“ Bisakah lebih cepat Kris?”

“Tadi kau minta pelan, sekarang cepat. Bagaimana sih?”

“ ini sangat sakit bodoh! Segera lakukan agar cepat selesai.”

 

“ Hyung, sepertinya Yuri lebih agresif ya,hihi..”

“sstt diammm…”

 

“ Aaaaaa.. yang ini sangat sakitt Kriss!!”

“ Ini terlalu dalam. Kau tahan ya. Gigit saja bantalnya.”

“Aaaa!!! Masih berapa kali lagi? Aku sudah tidak tahan. Tidakkah kau lihat air mataku menetes? Aaaa sakit.”

“ masih sekitar 5 kali lagi. Bersabarlah.”

 

“ Aku masih tidak percaya. Setelah sekian lama terpuruk karena Hyerin, dan sekrang dia melakukannya dengan Yuri? Haha.”

 

Kedua namja itu nampak masih asik dengan aktivitas konyol mereka. Dari lain sisi sebuah kendaraan umum yang hampir nampak seperti taksi itu baru saja mendarat didepan motel. Jun Ji Hyun. Lama sekali yeoja itu tidak bertemu dengan Yuri. Dihari libur praktikum ini Ji Hyun berencana meluangkan hari kosongnya bersama Yuri.

 

Ji Hyun berjalan dengan santai dengan menjinjing sebuah tas berwarna hot pink yang selaras dengan celana pendeknya. Ji Hyun memang sengaja datang pagi-pagi karena ia ingin memberikan surprise pada Yuri. Bahkan Yuri sama sekali tak mengetahui rencana sahabatnya ini. Ji Hyun baru saja menanyakan ruangan villa Yuri pada receptionist, tinggal lurus melewati taman dan belok kanan.

 

Suara ponsel Ji Hyun berbunyi. Yeoja itu masih terus berjalan sembari sibuk mencari ponselnya didalam tas jinjingnya. Tepat pada belokkan terakhir akhirnya Ji Hyun mendapati ponselnya. Tertera nama adiknya di layar ponselnya.

 

“Yoboyoseo..”

 

Pandangan mata Ji Hyun langsung tertuju pada sebuah villa dengan dua orang lakilaki bodoh yang sangat ia kenal. Tanpa menutup teleponnya, seketika itu Ji Hyun segera mempercepat langkahnya.

 

Plakk! Jihyun memukul kepala Kai. Untung saja namja itu tidak mengeluarkan teriakan yang keras. Hanya sedikit aduhan karenanya.

 

“Ya! Apa yang sedang kalian lakukan huh?!” Tanya Ji Hyun dengan nada yang membara.

 

“Sttt.. diam dan dengarkan saja.” Sahut Sehun.

 

Entah kenapa, tetapi saat itu juga Ji Hyun menjadi ikut penasaran dengan apa yang sebenarnya kedua namja bodoh itu lakukan. Ia duduk menyipu sambil mempertajam pendengarannya. Mata Ji Hyun langsung membelalak dan kedua tangannya menutup mulut serentak. Ia masih tidak percaya dengan pemikirannya sendiri.

 

“Apa yang mereka lakukan? “ Ji Hyun bertanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang ia pikirkan bukan seperti kenyataannya.

 

“Diamlah. Lebih baik kau tidak usah menganggu mereka berdua. Mereka sedang sibuk Hyun.”

 

“Tapi… Yuri?”

 

“Diamm dan dengarkan saja..” Tambah Kai sembarai menutup mulut Ji Hyun dengan telapak tangannya.

 

[–]

 

Luka luka pada kaki Yuri kini sudah lebih membaik karena Kris. Dengan hati hati dan sepenuh hati membantu Yuri. Namja itu baru saja menyelesaikan satu tetes terakhir obat merah pada kaki Yuri. Dan setelah itu Kris beranjak berdiri.

 

“Sebentar lagi luka itu juga akan sembuh. Kau diam saja disana jika tidak ingin luka itu semakin melebar. Aku akan membuang sampah sebentar.”

 

Kris berjalan sambil membawa sebuah mangkuk berisikan air hangat yang tadi ia gunakan untuk membersihkan kaki Yuri, dan disebelahnya lagi sebuah kantong plastic berisikan sampah di dapur. Tanpa ragu Kris membuka pintu depannya itu. Matanya membelalak besar mendapati adik dan kedua temannya yang terjerembab. Bagaimana tidak, sedari tadi mereka menyandarkan kepala mereka pada daun pintu. Dan ketika Kris menarik pintu itu, tentu saja ketiga orang disana terjerembab dilantai.

 

“Ada apa Kris?”Tanya Yuri yang mendengarkan suara ricuh dari luar.

“ Entahlah, ada Jongin, Sehun, dan Ji Hyun. Apa yang kalian lakukan disini huh?”

“ Hehehe…” ketiga orang itu serempak memperlihatkan deretan gigi mereka dengan tawa yang aneh.

 

Kini semuanya sudah berkumpul. Jongin, Sehun,Kris,Yuri, dan Ji Hyun. Semuanya asik dengan aktivitas mereka masing-masing, kecuali Ji Hyun. Walaupun sedari tadi Yuri bercerita panjang lebar, Ji Hyun masih diam dengan wajah yang penuh tanda Tanya.

 

“Ya Ji Hyun ah! Kau pasti tak mendengarkanku. Kau kenapa? Ada masalah?” Yuri menyenggol sedikit tangan Ji Hyun.

“Ya… Apa kau benar-benar berhubungan suami istri dengan Kris Yul ?”

 

Seketika itu semua aktivitas diruangan itu terhenti dan semua mata memandang kea rah Ji Hyun. Sedangkan Kai yang berada di balik tubuh Kris melambai lambaikan tangan. Seakan ia tahu apa yang ada di pikiran Ji Hyun dan ia mencoba mencegahnya.

“ Apa maksudmu Hyun?” Tanya Kris penasaran.

“Ya.. Tadi sebenarnya, aku, Kai, dan Sehun sedang menguping saat kalian berhubungan.. maafkan kami. Tapi apa itu benar?”

“Ya!! Ji Hyun ah!! Bicara apa kau!” Teriak Yuri

Sedangkan Kris, tanpa bertanya lebih lanjut kepada Ji Hyun. Kini kedua tangannya sudah menangkap tangan adik dan sahabatnya itu sebelum kedua orang itu melarikan diri.

 

“Pasti kalian kan yang membuat berita bodoh itu! Dasar otak Yadong! Aku hanya mengobati kaki Yuri tadi Hyun. Tak usah pedulikan ucapan Sehun dan Kai ini.” Kini kepala Kai dan Sehun tengah berada diantara ketiak Kris.

 

[—]

Malam ini terasa sangat membosankan. Padahal langit sedang cerah. Yuri bersiul dengan angin malam diatas balkon kamarnya. Ada banyak bintang malam ini. Kris yang baru saja keluar dari kamar mandi tak sengaja melihat Yuri melalui celah pintu kamar Yuri yang belum tertutup.

 

Yuri tak mendengarkan suara derap langkah seseorang dari balik tubuhnya. Dan tiba tiba saja setelah ia membuang muka kearah kanan, Kris sudah berada disana mengikuti irama siulan Yuri. Yeoja itu diam, mungkin tak ada salahnya sesekali berada lebih dekat dengan Kris. Toh tadi pagi dia yang sudah menolong Yuri.

 

Seakan seperti lirik lagu, Kris hapal betul dengan irama yang Yuri siulkan sedari tadi. Dan lama kelamaan Yuri merasa sebah jika Kris terus mengulang nada yang sama sepertinya.

 

“Tidakkah kau memiliki inspirasi lain untuk membuat nada, bukan hanya meniru nadaku?”

 

Yuri tak butuh jawaban dari Kris. Toh jawaban apapun dari mulut namja itu akan membuat moodnya yang sudah buruk akan menjadi semakin buruk saat ini. Yuri membalikkan tubuhnya untuk pergi meninggalkan Kris sebelum sebuah perang dimulai lagi. Tapi tiba tiba saja tangan Kris meraih tangan Yuri. Lalu menariknya hingga tubuh yeoja itu seakan tertarik dengan kuat.

 

Cupp..

 

Entah sengaja atau tidak, entah kebetulan atau tidak, dan entah ini perasaan apa. Kedua bibir itu bertemu. Mungkin tarikan tangan Kris terlalu kuat hingga membuat tubuh Yuri mendarat pada dirinya. Dan kedua bibir itu bertemu. Tak ada pemberontakan dari keduanya. Mereka berdua saling menatap dengan tatapan terkejut. Namun lama kelamaan tatapan mereka semakin berubah. Semakin menikmati ciuman mereka masing-masing.

 

1 menit, 2 menit, 3 menit. Ciuman tiga menit yang sangat mengejutkan. Kris perlahan melepaskan ciuman itu. Dan membuat Yuri ikut melepaskannya. Diam dan hanya diam. Tak ada ucapan apapun dari keduanya. Mungkin ini aneh, tapi baru kali ini Yuri merasa canggung berada didekat Kris yang biasanya membuat emosi.

 

Sedangkan Kris, ia juga tidak tahu harus mengucapkan apa. Seketika itu pula ia lupa dengan Hyerin masa lalunya. Tapi apa mungkin ia sudah berpaling hati? Kris masih menyembunyikan perasaannya yang campur aduk itu dengan menggaruk garuk lehernya yang tidak gatal. Sampai Yuri benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan, dan pada akhirnya ia berjalan menuju tempat tidur. Yeoja itu menenggelamkan wajahnya pada selimut yang ada.

 

“Kris, jika sudah tutup pintu balkonnya. Aku ingin tidur.” Lalu yeoja itu menutup dirinya didalam selimut dengan perasaan campur aduk.

 

Sepertinya Yuri butuh waktu sendiri, Kris tahu betul itu. Ia segera menutup pintu balkon dan membiarkan yeoja itu sendirian. Ia keluar dari kamar itu dan menutup pintunya. Kris bersandar pada daun pintu itu dan membuang napas panjang-panjang. Dan ia memegang dadanya, masih dengan perasaan campur aduk.

 

 

TBC

 

 

 

 

 

 

37 komentar di “First Class {CHAPTER 6}

  1. Wuaaahh,,kai sma sehun oppa otaknya yadong bingittzz!!tpi kocak bgt,,serius deh q ampe ketawa” sndri.akhirnya kris jtuh hati jg sma yuri unnie,,^^pliss bgt cingu,,dilanjut next chapt nya jngan lama”.q suka bgt,dan q jg pnasaran bgt ama klanjutannya.ditunggu ya,,keep writing!!

  2. Aaahhh!! Asdfghjkl.. they kissed!! Omo, my feels.. tuh kan, mereka mulai saling suka kyany.. kris genit y? Ngapain cb tiba2 narik tngn yuri.. sengaja mau meluk trus nyium y? Hehehe.. #blushing
    Kai, sehun n jihyun!! Klian itu emang trio idiot deeh.. ngakak pas baca adegan klian bertiga nguping.. untung smua mslh udah clear yaa.. klo kris sm yuri tuh g ngapa2in..

    Wuu, lama bgt ini di update nyaa.. tp gpp.. makasih buat adegan hoity toity nya krisyul yaa.. suka bangeet!! Dtunggu chapter selanjutny.. fighting!

  3. hahaha….. kai sehun otak yadong….
    kurang panjang thorr….
    next chapter panjangin dong……
    kalau bisa jangan lama-lama yaa….
    fighting………

  4. Ciyyyeee… Kisseuuuu.. Huhu , kayanya ada yg udah mulai falling in love nih, sumpah scene waktu kai , sehun , ama jihyun ngintip itu bener bener kocak.. Dasar otak yadong, hihi.. Smoga chapter selanjutnya kris ama yuri udh menyadari perasaannya masing masing, masih penasaran ama si hyerin ,ditunggu banget loh kelanjutannya ^^

  5. Ping balik: First Class {CHAPTER 6} | SAY - Korean Fanfiction

  6. Kai dasar otak yadong,sehun jga iku2tan…lucu bnget mereka brtiga bkin ngkak liat tngkahnya,kyaknya kris udh mlai suka ma yuri,gmana dg yuri?dtnggu lnjutannya…

  7. Ping balik: First Class {CHAPTER 7} |

  8. duhh kai yadong haha sehun jadi ikut ikutan. Kayanya mereka udah mulai ada benih benih cinta #lebay wkwk mereka ciuman sampe 3menit trus langsung salting gitu, huaaa keren deh pokoknya thor

  9. trio penguping itu sumpah kocak banget gegara otak yadongnya si kai jadi semuanya salah sangka haha… Ekhem ada yang udah main ciumcium aja tuh.. Kapan nih mau ngresmiinnya haha..

  10. Ping balik: First Class {CHAPTER 7} | SAY - Korean Fanfiction

  11. jiahhh,,,,, Kris g ngaku wktu d tanya nyarrin Yuri,,, pasti egonya tinggi tuh,,, Yuri baek amat gtu mau nyari Kris ampe nunggu di dpn toko.
    Omo,,, Yuri ksian smpe jatoh gtu,,, lha Kai berfikiran negative mulu :v kan Krisnya lgi obatin Yuri, eh ini malah di kira yg aneh2, Ji Hyun jga frontal bgt omongannya :3 hadeehhhh wkwkwkwk…. nexxt ya authornim

  12. Ping balik: First Class {CHAPTER 9} |

  13. Ping balik: First Class [CHAPTER 10] |

  14. hahaha :v kai,sehun mengajari yang tidak tidak -_-. wah apakah itu yang dinamakan cinta ? wkwk ditunggu lagi min chapter selanjutnya

  15. Wah, kai ama sehun bner2 konyol,
    Stiap ad mreka pasti ada kjdian yg LOL bgitz,,
    Akhirx first kiss yuri ma kriss trjdi,
    Keren thor

Leave Your Comment